Pemkot Pekalongan Ajak UMKM Berinovatif Kembangkan Ekonomi Kreatif
Pelaku UMKM juga harus memanfaatkan pemasaran digital.
REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah berinovasi dan kreatif, serta melihat potensi pangsa pasar untuk mengembangkan ekonomi kreatif baik dari segi motif, corak, dan model produk.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan bahwa seiring perkembangan waktu, suatu daerah dan potensi masyarakatnya maka pelaku usaha dituntutu kreatif, inovatif, dan melihat pangsa pasar.
"Oleh karena itu, sebagai pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif untuk pengembangan usaha ekonomi kreatifnya baik dari segi motif, corak, model, produknya," katanya, Rabu (30/11/2022).
Selain itu, kata dia, pelaku UMKM juga harus memanfaatkan pemasaran digital yang kini semakin dimudahkan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi.
Ia yang akrab disapa Aaf menilai menjaga kualitas produk dan kepercayaan konsumen menjadi hal terpenting dalam pengembangan usaha.
"Dari pantauan kami, sektor ekonomi daerah ini sebesar 80 persen sudah pulih. Memang, ada beberapa momentum tertentu yang membantu geliat ekonomi daerah ini tumbuh, seperti momentum liburan Lebaran, Natal dan Tahun Baru, dan sebagainya, sektor kuliner, hotel, UMKM menjadi ramai lagi," katanya.
Dikatakan, pihaknya berupaya mendorong sektor ekonomi maupun kreatif ke depannya bisa semakin berkembang maju.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan kegiatan Pekan Kreatif Nusantara ini terselenggara bertepatan dengan Peringatan Kota Pekalongan Sewindu Penganugerahan Kota Kreatif Dunia dari UNESCO.
"Forum ini diikuti oleh beberapa daerah, karena UNESCO memberikan legalisasi untuk kota-kota kreatif dunia di Indonesia seperti Kota Ambon, Kota Jakarta, Kota Pekalongan, Kota Jakarta, dan Kota Bandung. Masing-masing kota tersebut mematenkan potensi produk unggulan dan ekonomi kreatif daerahnya," katanya
Kota Pekalongan yang dijuluki sebagai Kota Batik ini terus melestarikan potensi daerah tersebut. "Setiap tahun peringatan ini dilaksanakan agar bisa mempertahankan predikat dari UNESCO tersebut," kata Budiyanto.