Survei Indikator, Anies-Ganjar Bersaing Ketat

Tokoh-tokoh yang mendapat dukungan publik sepanjang setahun terakhir, belum berubah.

IST
Burhanuddin Muhtadi.
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Publik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi merasa, jauh sebelum deklarasi Nasdem ke Anies Baswedan, publik sudah tertarik ke kompetisi antar kandidat. Terutama, soal elektabilitas calon presiden 2024.

Baca Juga


Masyarakat terus mengamati pergerakan elektoral kandidat dan partai-partai yang bersaing, khususnya yang menjadi pilihan mereka. Dia menilai, kompetisi semakin mengerucut, sengit dan menarik perhatian publik seiring kedatangan hari pemilu.

Mengingat jarak pemilu yang masih cukup lama, ia menuturkan, tokoh-tokoh yang mendapat dukungan publik sepanjang setahun terakhir belum berubah. Mereka yang menduduki posisi atas ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Namun, deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem telah mengakhiri sikap bungkam parpol. Dalam berbagai jajak pendapat, Anies selalu menduduki posisi tiga besar, namun bukan pula tokoh yang terbilang menonjol.

Melalui simulasi kepada 33 nama semi terbuka, nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menduduki peringkat teratas jika pemilihan presiden diadakan sekarang. Sebab, hanya dukungan yang didapatkan Ganjar dan Anies yang melebihi 20 persen.

"Ganjar Pranowo mendapatkan 25,9 persen, Anies Baswedan 23,6 persen, Pak Prabowo 16,1 persen, Ridwan Kamil 7,8 persen dan nama-nama lain di bawah lima persen," kata Burhanuddin, Kamis (1/12).

Kemudian, jika dilihat tren pilihan semi terbuka dari tiga besar, pada 2022 yang paling tinggi Prabowo mendapat 20,7 persen, disusul Anies dan Ganjar. Ganjar alami peningkatan, nanun sampai 2021 akhir masih di bawah suara Prabowo.

Baru pada April 2022, elektabilitas Ganjar menyalip Prabowo dan Anies. Ganjar mulai menyalip dengan selisih jauh Juni 2022, turun dan sedikit naik, sampai data terakhir ada kecenderungan turun dalam tren pilihan semi terbuka.

Menariknya, Anies Baswedan pada September sebelum deklarasi masih peringkat ketiga, tapi pada survei terakhir melejit menjadi 23,6 persen. Ketika Anies naik, ternyata sebagian mengambil dukungan suara dari Prabowo Subianto.

"Sebagian mengambil dari captive pemilih Pak Prabowo. Jadi, polanya Anies naik Pak Prabowo turun," ujar Burhanuddin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler