Nasdem Angkat Suara Soal Izin Acara Anies di Aceh

Diharapkan pencabutan izin tidak ada kaitan dengan politik.

@aniesbaswedan
Calon presiden Partai Nasdem, Anies Rasyid Baswedan.
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasdem angkat suara soal izin acara Anies. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengungkapkan, informasi yang diterima pada sore kemarin izin penggunaan taman di Kota Aceh itu awalnya sudah dikeluarkan pemerintah daerah.


Namun, kata dia, tiba-tiba tanpa konfirmasi izin dicabut. Tentu, Ali menekankan, ini sangat disesalkan karena kebebasan untuk berkumpul merupakan hak warga negara. Ali berharap, pencabutan izin tidak ada kaitan dengan politik.

Tapi, lanjut Ali, lebih semata-mata alasan teknis, kita berharap seperti itu karena tentu kalau itu alasan politik atau alasan karena Anies tentunya ini akan sangat menyakiti kebanyakan rakyat Indonesia, khususnya yang berada di Aceh.

"Yang ingin bersilaturahmi dengan Mas Anies," kata Ali, Kamis (1/12).

Ali turut berharap, pemerintah daerah terkait bisa menjelaskan ini secara rinci kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak kemudian menafsirkan ini sebagai suatu upaya-upaya menghalangi masyarakat untuk bertemu dengan Anies Baswedan.

Dia menuturkan, sampai hari ini Nasdem memang belum mendapat penjelasan dan baru menerima informasi pencabutan izin penggunaan tempat. Namun, Ali menekankan, Nasdem tetap akan melaksanakan kunjungan silaturahmi tersebut di Kota Aceh.

"Kami dari DPP sebagai tamu, jadi tuan rumah DPW Aceh. Kami akan mengikuti apa yang jadi keputusan masyarakat Aceh karena animo masyarakat, menurut informasi, kami tidak masalah, tadi DPW menyampaikan animo masyarakat itu begitu besar," ujar Ali.

Dia berpendapat, jika acara itu ditiadakan, dikhawatirkan menjadi hal-hal yang justru tidak diinginkan. Karenanya, DPW Aceh akan tetap menggelar silaturahmi tersebut dalam format yang belum tahu seperti apa perkembangannya nanti.

Walau belum bisa memastikan, ia menegaskan, silaturahmi tetap terselenggara mengingat jalan liku atau terjal sejak awal sudah diprediksi ada. Ia berharap, hal-hal seperti ini tidak terjadi di daerah-daerah lain seperti Aceh dan Padang.

Namun, dia mengaku, mendapatkan informasi kalau di Riau terjadi hal-hal yang sama. Kabarnya, ada pemerintah daerah yang menggelar kegiatan pada hari yang sama dan di tempat yang sama. Dia menyerahkan masyarakat menilai perilaku pemda tersebut.

"Katanya begitu, tapi bagi Nasdem sekali layar terkembang, pantang surut kita berpantang karena kita sudah terlanjur berjalan, sudah terlanjur menarik layar, ya kita tidak mungkin kembali ke darat," kata Ali. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler