China Tuduh Parlemen Inggris Intervensi Urusan Internal

China mengatakan kunjungan itu pelanggaran terang-terangan prinsip satu China.

AP/Lin Jian/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, fregat angkatan laut Taiwan Lan Yang terlihat dari geladak kapal militer China selama latihan militer pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. China mengatakan kunjungan komite anggota parlemen Inggris ke Taiwan merupakan "intervensi menjijikan" urusan internal China.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- China mengatakan kunjungan komite anggota parlemen Inggris ke Taiwan merupakan "intervensi menjijikan" urusan internal China. Beijing juga mengancam akan mengambil respon tegas pada apa pun yang merusak kepentingan China.

Baca Juga


Hal ini disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan Kedutaan Besar China di London. Sebagai respons atas kunjungan komite Hubungan Luar Negeri parlemen Inggris ke Taiwan. China mengatakan kunjungan itu pelanggaran terang-terangan prinsip satu China.

China mengklaim pulau Taiwan yang otonom bagian dari wilayahnya berdasarkan kebijakan "satu China". Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China.

"Pihak China mendesak pihak Inggris mematuhi komitmennya, menghentikan semua tindakan yang melanggar prinsip satu China, dan berhenti mengintervensi urusan internal China," kata juru bicara kedutaan dalam unggahan di Twitter, Kamis (1/12/2022).

"Langkah pihak Inggris yang merusak kepentingan China akan menghadapi respon keras dari pihak China."

Juru bicara itu mengatakan kunjungan tersebut mengirimkan sinyal yang salah pada mereka yang ingin kemerdekaan China.

Komite itu bertemu Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang dan dijadwalkan bertemu Presiden Tsai Ing-wen. Hubungan diplomatik Inggris dan China semakin memburuk beberapa tahun terakhir karena masalah hak asasi manusia, kebijakan politik dan pendekatan China pada Hong Kong yang bekas jajahan Inggris.

Pada awal pekan ini Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tantangan Beijing yang sistematis pada kepentingan dan nilai-nilai Inggris semakin parah. Ia mengatakan akan menghadapi pesaing internasional tidak dengan retorika besar tapi pragmatisme yang kuat

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler