Begini yang Dikatakan 'Ratu Adil Imam Mahdi' Asal Karawang
Pemkab masih telusuri video viral Ratu Adil dan Imam Mahdi dari Karawang.
REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dalam sebuah video yang viral di sejumlah platform media sosial, seorang wanita tua mengenakan baju kuning kerudung warna pink mengatakan, bahwa Imam Mahdi atau ratu Sunda sudah ada turun di wilayah Kutatandingan Karawang.
"Saya memberitahukan kepada seluruh masyarakat Jawa barat, khususnya Indonesia umumnya dunia, bahwa ratu adil Imam Mahdi ratu Sunda sudah ada turun di Kutatandingan Karawang," kata wanita itu didampingi seorang wanita dan lelaki tua berkopiah yang duduk di sampingnya.
"Sekarang bencana-bencana makin merajalela dan yang membikin bencana di dunia adalah Imam Mahdi," demikian disampaikan wanita dalam video tersebut.
Dalam rekan video yang berdurasi sekitar 1 menit 5 detik itu, sosok wanita tua mengatakan, bahwa yang bisa mengamankan dunia adalah Imam Mahdi. "Percaya syukur tidak percaya dunia akan hancur, bahwa Imam Mahdi sudah tiba di Karawang, Kutatandingan," demikian katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang menelusuri video viral tentang sosok wanita dan pria paruh baya di Karawang, Jawa Barat, yang mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi dari Republik Kutatandingan Dunia.
"Saya telah memerintahkan aparat setempat untuk melakukan penelusuran dan pengecekan (rumah tempat merekam video) itu," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Jumat.
Dia menyampaikan, aparatur pemerintahan Desa Mulyasejati telah mendatangi rumah yang diduga berada dalam postingan yang menghebohkan jagat maya itu, yakni di Dusun Kampung Cikeruh RT 28/13 Dusun Liosari, Desa Mulyasejati Ciampel, Karawang.
Disampaikan, setelah mendatangi rumah tersebut ternyata rumah itu, tidak ada pemiliknya. Di lokasi, rumah itu hanya berisi pakaian bekas dan poster-poster gambar bertuliskan saung agung.
Menurut bupati, sosok laki-laki dalam video itu bernama Rosid, yang kini tidak diketahui keberadaannya. Sesuai dengan keterangan dari Ketua RT setempat, katanya, Rosid berasal dari Kecamatan Sukasari, Purwakarta, dan mempunyai lahan garapan kebun pisang dan jeruk seluas kurang lebih 1 hektare. Lahan itu telah digarap oleh Rosid selama sekitar empat tahun.
Cellica menyebutkan, selama ini di rumah itu belum pernah ada jamaah yang berkumpul. "Kami terus berkoordinasi dengan aparat untuk mencari dan menelisik keberadaan Rosid atas postingannya yang viral itu," kata dia.