PVMBG: Tidak Ada Hubungan Asap Putih Gunung Raung dengan Erupsi Semeru

Gunung Raung telah mengalami peningkatan aktivitas sejak Juli 2022.

Antara/Seno
Semburan abu vulkanik Gunung Raung (kiri), Gunung Suket (tengah), Kawah Wurung (kanan), terlihat di Desa Kalianyar, Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (18/2/2021). Gunung Raung terlihat mengeluarkan asap putih setinggi 100 meter pada Senin (5/12/2022). di
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menepis dugaan publik tentang penyebab asap Gunung Raung pada Senin (5/12/2022). Asap putih setinggi 100 meter di Gunung Rawung dipastikan tidak berkaitan dengan aktivitas erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru di Jawa Timur.

Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada menjelaskan bahwa gunung api memiliki dapur magmanya sendiri, karakter sendiri, dan sifatnya sendiri. Menurutnya, erupsi gunung api juga tidak seperti penyakit yang mudah menular begitu saja ke gunung api lainnya.

"Tidak ada hubungannya (aktivitas vulkanik Gunung Raung) dengan Semeru erupsi," kata Oktory saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.

Oktory mengatakan semua gunung api berhak erupsi kapan saja. Ketika Gunung Semeru erupsi dan diikuti oleh peningkatan aktivitas vulkanik gunung api lain, fenomena itu bukan suatu kesinambungan cerita yang berkaitan.

"Hanya kebetulan saja mereka dalam fase erupsi atau fase krisis dalam satu waktu," kata Oktory.

Berdasarkan pantauan PVMBG, Gunung Raung telah mengalami peningkatan aktivitas saat naik status dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada terhitung sejak 29 Juli 2022 lalu. Gunung Raung merupakan gunung api besar dan unik yang berbeda dari ciri gunung api pada umumnya di Pulau Jawa.

Baca Juga


Dalam catatan PVMBG, keunikan dari puncak Gunung Raung adalah kalderanya yang memiliki kedalaman sekitar 500 meter, selalu berasap, dan sering menyemburkan api. Gunung Raung termasuk gunung api tua dengan kaldera di puncaknya dan dikelilingi oleh banyak puncak kecil sehingga menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dan indah.

Sejarah kegiatan Gunung Raung yang pertama kali diketahui terjadi pada tahun 1586. Ketika itu, terjadi letusan dahsyat yang berimbas ke beberapa daerah dan terdapat korban manusia.

Karakter letusan Gunung Raung bersifat eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1586, 1597, 1638, 1890, 1953, dan 1956 menghasilkan abu yang dilontarkan ke udara dan awan panas pernah meluncur menyelimuti sebagian tubuh gunung apinya pada tahun 1953. Bahaya utama letusan atau bahaya primer Gunung Raung berupa luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler