Penelitian Baru Temukan Konsumsi Telur Bermanfaat Bagi Kesehatan Otak
Konsumsi telur bisa meningkatkan fungsi kognitif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi telur dapat mengurangi peradangan, membantu membangun otot, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa konsumsi telur juga berpengaruh untuk kesehatan otak, yakni dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Dilansir dari EatThis, Kamis (8/12/2022), studi yang dipublikasikan di Nutritional Neuroscience ini melibatkan 79 peserta yang berusia antara 18 hingga 75 tahun. Tes dilakukan dengan peserta yang mengevaluasi fungsi kognitif pada titik yang berbeda selama uji coba.
Temuan menunjukkan bahwa saat makan telur (seperti hasil dari, protein hidrolisat NWT-03) tampaknya tidak membantu peserta menjadi lebih baik dalam tes kewaspadaan psikomotorik. Hal itu dikaitkan dengan kinerja yang lebih baik selama anti-cue uji waktu reaksi.
“Ini adalah studi yang sangat menarik karena menyelami lebih dalam susunan kimia telur yang bermanfaat dan bagaimana protein hidrolisat telur, yang dihasilkan dari penguraian protein telur, dapat bermanfaat bagi kesehatan,” kata Ahli Gizi Kiran Campbell.
Studi tersebut menunjukkan komponen hidrolisat NWT-03 memiliki kemampuan untuk meningkatkan fungsi kognitif dalam domain fungsi eksekutif. Domain fungsi eksekutif bertanggung jawab atas pengaturan diri, kreativitas, rentang perhatian, penalaran, memori kerja, kontrol penghambatan, dan fleksibilitas mental seseorang, di antara fungsi otak lainnya.
“Namun, meski temuannya positif dan menjanjikan, sulit untuk mengatakan apakah manfaatnya hanya dari protein telur itu sendiri atau bukan, karena telur memiliki komponen lain yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak dan fungsi kognitif,” kata Campbell.
Khususnya di dalam kuning telur, selama bertahun-tahun, kita biasanya berpikir mengonsumsi terlalu banyak telur utuh, termasuk kuning telur yang kaya akan kolesterol, tidak baik untuk kesehatan. Namun, selama dekade terakhir atau lebih, diketahui bahwa kadar kolesterol darah seseorang tidak ada hubungannya dengan asupan makanan berkolesterol.
Kuning telur juga mengandung fitonutrien yang berharga dan meningkatkan kesehatan, seperti kolin, lutein, dan zeaxanthin. Nutrisi ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif menurut beberapa penelitian.
Pada saat yang sama, Campbell mengatakan, walau penelitian ini menjanjikan, seseorang harus tetap fokus pada pola makan sehat secara keseluruhan yang mencakup semua yang dibutuhkan tubuh dan otak untuk berfungsi pada kapasitas optimal. Termasuk diet yang terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak, sambil membatasi tambahan gula, serta lemak jenuh dan lemak trans. Seberapa sering seseorang mengisi bahan bakar tubuh, itu juga sangat penting dalam hal fungsi kognitif.
“Jika kita tidak memasok otak dengan apa yang dibutuhkan, kita akan merasa lesu, tidak dapat fokus, dan sulit berkonsentrasi pada tugas sehari-hari. Dengan mengikuti pola makan harian yang konsisten (sarapan pagi, makan siang, makan malam, dan satu atau dua camilan) kita dapat menghindari menipisnya nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan otak, serta menghindari kejadian buruk,” papar Campbell.