Terhirup Ibu Hamil, Asap Rokok Bisa Ganggu Perkembangan Janin

Asap rokok bisa bertahan dua hingga tiga jam di permukaan benda.

Prayogi/Republika
Berhenti merokok (Ilustrasi). Ibu hamil harus berhenti merokok demi kesehatan diri dan janinnya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asap rokok terhirup yang ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin. Dokter Kandungan Ryandra Prakasa Tryastama mengingatkan asap rokok mengandung karbon monoksida dan nikotin yang bisa berakibat buruk untuk kehamilan.

Baca Juga


"Karbon monoksida itu dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janinnya, menghambat pertumbuhan pada janin" kata dr Ryandra dalam seminar "Pengaruh Asap Rokok Terhadap Tumbuh Kembang Anak" di Kota Bandung, Jawa Barat, dikutip Kamis (8/12/2022).

Dr Ryandra mengatakan asap rokok yang dihisap atau terisap oleh ibu hamil selama masa kehamilan juga bisa membuat berat badan bayi saat lahir menjadi rendah. Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dalam kehamilan seorang ibu.

Andaikan perempuan yang merokok mengurangi jumlah rokok yang dihisap selama masa kehamilan, apakah itu bisa mengurangi risiko bagi kesehatannya dan janin? Menurut dr Ryandra, hal itu tidak akan mengeliminasi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

"Hal terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil, sebisa mungkin berhentilah merokok dari awal masa kehamilan," kata dia.

Sebab, jika bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, maka berat badannya menjadi rendah. Ada kemungkinan terjadinya gangguan otak pada bayinya.

Sementara itu, dokter spesialis anak Agustina menyebut saat asap rokok dieembuskan oleh perokok aktif maka asapnya akan menempel di ruangan maupun di permukaan baju. Itu akan bertahan selama dua jam sampai tiga jam.

"Jadi kalau ada orang tua merokok maka asapnya nempel di baju, di rambut di ruangan. Itu bertahan selama dua sampai tiga jam dan jika dalam kurun waktu itu orang tuanya menggendong anak maka bisa terhirup oleh anaknya," kata dia.

Dr Agustina menyarankan kepada orang tua perokok dan memiliki anak untuk merokok di luar rumah atau tidak di dekat anaknya. Sekembalinya ke rumah usai merokok, dr Agustina menyarankan untuk mengganti baju yang dipakai saat merokok dan mandi.

"Jadi hampir mirip dengan antisipasi Covid-19. Beres merokok, ganti baju dan mandi karena asapnya nempel di rambut, di tubuh juga. Itu menempel hingga dua jam di kita jika tidak mandi sehabis merokok," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler