Desa Cantik Maduretno Bakal Direplikasi 265 Desa di Wonosobo

Ide Desa Cantik dicetuskan pada 2019 lalu.

Pemkab Wonosobo
Studi komparatif Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Maduretno, Wonosobo.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo berkomitmen mengadopsi Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Maduretno, Kecamatan Kalikajar, sebagai desa percontohan untuk 265 desa se-Wonosobo. Upaya ini dilakukan melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Wonosobo menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat.

Kepala Bidang Informatika Diskominfo Wonosobo, Sugeng Riyadi menuturkan, ide Desa Cantik dicetuskan pada 2019 lalu, guna mengelola data desa secara mandiri. Sebelumnya, di desa terdapat 18 aplikasi inventarisasi yang harus dikelola.


Selain menyita waktu, kebanyakan desa juga tidak optimal dalam pemanfaatannya. "Kami ingin membangun tata kelola statistik secara sektoral, melalui Desa Cantik yang sudah diterapkan di Desa Maduretno. Diharapkan data semua sektor tertampung di dalam aplikasi Desa Cantik dengan penyesuaian prioritas-prioritas data," ujar Sugeng.

Menurutnya, kendala utama yang terjadi di lapangan adalah anggaran desa yang masih terbatas. Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh kepala desa dan perangkat desa memiliki komitmen untuk terus membangun desanya melalui APBDes.

Serta melakukan sosialisasi menyeluruh bagaimana mewujudkan satu data lengkap yang up to date dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan desa. Selain itu, masing-masing desa harus memiliki relawan kader data yang tangguh.

Di Maduretno terdapat 11 relawan yang terbagi di masing-masing RW. Aplikasi Desa Cantik dikelola oleh Diskominfo dan ke depan akan terus dikembangkan platformnya.

Senada dengan Sugeng, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wonosobo, Tri Wahyu Joko Pratomo menyampaikan, berawal dari data desa yang belum terinventaris dengan baik dan tepat, maka dilakukan pendampingan.

Desa Maduretno, dengan didukung perangkat desa dan sistem yang sudah berjalan dengan baik, juga adanya mitra BPS dan komunitas, akhirnya Desa Cantik dapat terwujud.

“Guna mendapatkan data yang baik maka dibutuhkan pembinaan yang baik pula. Kader data Maduretno kami berikan pelatihan selama dua hari, dan rencana kami akan terus mengembangkannya di 265 desa dan melakukan pendampingan,” ujar Tri Wahyu.

Sementara itu, perwakilan Kader Data Desa Maduretno, Melany Critiana Pratiwi menambahkan, sudah 43 kali tamu dari luar yang datang mengunjungi Desa Cantik Maduretno.

Terakhir yakni kunjungan Diskominfo Grobogan pada Selasa (6/12/22). Diharapkan Desa Cantik akan memudahkan dalam penentuan kebijakan dan prioritas anggaran untuk desa yang lebih optimal.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler