Musim Tanam, Pusri Pastikan Stok Tersedia Sesuai Ketentuan
Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan rangkaian produk inovasi Pusri.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai produsen pupuk urea dan NPK yang pusat produksinya berada di Sumatera Selatan. Memasuki musim tanam di Bulan Oktober 2022 – Maret 2023 kebutuhan pupuk untuk pertanian tentu saja meningkat.
Hal ini sudah diantisipasi oleh Pusri dengan memastikan tersedianya stok pupuk urea dan NPK sesuai dengan alokasi dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dipenghujung tahun, Pusri menjamin ketersediaan Stok Pupuk Bersubsidi di setiap Gudang lini II terpenuhi sesuai ketentuan, dengan perincian sebagai berikut :
“Pupuk bersubsidi telah kami distribusikan sesuai dengan ketentuan Pemerintah, yaitu disalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses evaluasi dan alokasi oleh Kementerian Pertanian,” kata VP Humas Pusri Soerjo Hartono dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (12/12/2022).
Dikatakannya, Kementan telah menetapkan sejumlah ketentuan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi ini. Di antaranya, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun dan memiliki alokasi pada sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), serta pada wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
Selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, kata dia, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan rangkaian produk inovasi Pusri.
"Bebera produk inovasi atau NPK Customize yang dihasilkan tim riset Pusri seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit serta pupuk special komoditi yaitu NPK Kopi dan NPK Singkong," ujarnya.
Selain itu, Pusri juga mendorong kesejahteraan petani melalui Program Makmur (Agrosolution) yang telah berjalan di berbagai Provinsi di Indonesia. Program ini telah terbukti meningkatkan produktivitas hasil pertanian sampai 20-30 persen.
“Kami bersama seluruh anggota Pupuk Indonesia Grup tentunya bersama-sama akan terus berkolaborasi serta mensosialisasikan Program Makmur kepada seluruh petani di Indonesia, agar petani dapat sejahtera dan ekonomi yang meningkat melalui optimalisasi tata kelola pertanian secara terintegrasi," ujar Soerjo.
Program Makmur Pusri tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia di antaranya Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dengan rincian tanaman pangan 8.807,5 hektare dan tanaman perkebunan 30.099,99 hektare. Terkait akuisisi petani, Program Makmur Pusri telah menggandeng 14.890 petani dari target sebanyak 25.000 orang petani, atau telah tercapai sebesar 59,56 persen dari target.