Menhub Ungkap 3 Puncak Arus Mobilisasi Nataru
Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini diperkirakan sebesar 44,1 juta orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah tak akan melakukan pembatasan kegiatan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Adapun selama masa tersebut, pihaknya sudah memprediksi tiga puncak arus mobilisasi masyarakat.
"Kita perkirakan ada tiga sebaran (puncak arus mobilisasi). Pertama, tanggal 20 (Desember) di mana anak-anak mulai libur. Sebaran kedua adalah pada saat Natal (tanggal 25 Desember). Ketiga adalah pada saat Tahun Baru (31 Desember dan 1 Januari)," ujar Budi usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (13/12/2022).
Kendati tak ada pembatasan kegiatan masyarakat, masih terdapat wacana tes Covid-19 bagi pengguna moda transportasi pesawat dan kereta. Namun hal tersebut belum menjadi keputusan, dan kemungkinan akan diambil kesepakatan pada pekan ini.
"Kecenderungannya seperti pada saat Lebaran bahwa kita tidak memberikan pembatasan pada darat, tetapi akan tetap memberikan pembatasan kepada kereta api dan udara. Namun demikian itu adalah kewenangan (Satgas Covid-19) untuk melaksanakan," ujar Budi.
Adapun dalam rapat kerja dengan Komisi V, ia memaparkan survei yang telah dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub. Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta orang, yang merupakan 16,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Adapun moda transportasi terbanyak yang akan dipakai adalah mobil pribadi, sebanyak 28,26 persen. Selanjutnya sepeda motor (16,47 persen), kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), dan pesawat (11,02 persen).
Selanjutnya adalah mobil sewa (5,47 persen), mobil travel (4,55 persen), kapal penyeberangan (4,49 persen), dan kapal laut (2,04 persen). Penggunaan moda terbanyak disebutnya masih menggunakan angkutan jalan total, sebesar 67,95 persen.
"Kita memperkirakan bahwa jalur tol adalah jalur favorit yang akan mendominasi sebanyak 58,7 persen. (Jalan) Arteri 41,3 persen, serta jalur yang paling banyak dilalui adalah lintas utara Jawa Pantura sebanyak 12,8 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92 persen," ujar Budi.
Sebesar 14,72 persen di antaranya diprediksi menggunakan moda angkutan umum. Rinciannya adalah angkutan jalan naik 12 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,23 juta orang. Angkutan penyeberangan naik 7 persen menjadi 2 juta orang. Angkutan kereta api naik 127,6 persen menjadi 5,10 juta orang.
Selanjutnya, angkutan udara naik 53,4 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,16 juta orang. Terakhir adalah angkutan laut naik 156 persen, menjadi 1,23 juta orang.
Moda transportasi terbanyak yang akan dipakai adalah mobil pribadi, sebanyak 28,26 persen. Selanjutnya sepeda motor (16,47 persen), kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), dan pesawat (11,02 persen).
Selanjutnya adalah mobil sewa (5,47 persen), mobil travel (4,55 persen), kapal penyeberangan (4,49 persen), dan kapal laut (2,04 persen). Penggunaan moda terbanyak disebutnya masih menggunakan angkutan jalan total, sebesar 67,95 persen.