Bank Aceh Tuntaskan Penyaluran KUR hingga 100 Persen 2022
Tahun ini Bank Aceh mendapatkan pagu KUR sebesar Rp 25 miliar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Bank Aceh menyatakan telah menuntaskan penyaluran Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu akses pembiayaan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan pagu tahun 2022 sebesar Rp25 miliar. "Alhamdulillah Bank Aceh sudah menyalurkan 100 persen pembiayaan KUR," kata Pemimpin Divisi UKM Bank Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Rabu (14/12/2022).
Ia menjelaskan pembiayaan KUR oleh Bank Aceh sudah dilakukan sejak 4 November 2022 dengan plafon KUR sebesar Rp25 miliar tuntas disalurkan sebelum 15 Desember. Bank Aceh Syariah tercatat sebagai penyalur KUR yang ke-47 pada 2022 dengan plafon sebesar Rp25 miliar. Penandatangan Perjanjian Kerja sama Penyaluran (PKP) dilakukan Bank Aceh dengan KemenKopUKM selaku KPA pada Oktober lalu.
Direktur Operasional BAS, Lazuardi mengatakan tuntasnya penyaluran KUR tidak lepas dari peran Komisaris Utama Bank Aceh, Taqwallah, yang dalam kegiatan pantau hasil rapim dan kejar target memberi perspektif dan motivasi baru dalam cara-cara kerja berbasis pembiayaan, nasabah dan waktu untuk mencapai target dan komitmen serta rencana bisnis bank.
"Jadi, ada semangat baru yang mendorong perbaikan kinerja," kata Lazuardi.
Kunjungan kerja Komut BAS yang ditemani Direktur Operasional BAS Lazuardi merupakan pendelegasian dari Gubernur sekaligus Pemegang Saham Pengendali (PSP), Achmad Marzuki, untuk maksud evaluasi capaian target dari komitmen yang sudah dibuat oleh masing-masing pimpinan cabang di seluruh cabang BAS, termasuk langkah-langkah dalam mengakselerasi pembiayaan UMKM melalui plafon KUR mikro dan KUR kecil.
Direktur Operasional Bank Aceh Lazuardi mengajak seluruh jajaran Bank Aceh untuk terus membangun budaya kerja yang menjawab tantangan agar tidak hanya sukses bagi pengembangan karir pribadi tapi juga sukses mewujudkan BAS yang berperan dalam akselerasi perekonomian di Aceh.
"Sumbangsih Bank Aceh untuk membantu pembiayaan produktif harus semakin ditingkatkan khususnya untuk memperbanyak akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah," kata Lazuardi.