Sven-Goran Eriksson Berharap Southgate Bertahan Menjadi Pelatih Timnas Inggris

Southgate sedang menenangkan diri.

EPA/Claudio Bresciani
Sven-Goran Eriksson
Rep: Frederikus Bata Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih legendaris asal Swedia, Sven-Goran Eriksson berharap Gareth Southgate tetap menangani tim nasional Inggris. Minimal selama dua tahun lagi.

Southgate sedang menenangkan diri. Ia kecewa berat setelah berpetualang di Piala Dunia 2022. Langkah timnya terhenti di perempatfinal.

The Three Lions tampil impresif saat merajai Grup B. Pada babak 16 besar, Harry Kane dan rekan-rekan membungkam Senegal, tiga gol tanpa balas. Setelahnya, pasukan negeri Ratu Elisabeth ditaklukkan Prancis.

Sekembalinya dari Qatar, Southgate mulai mempertimbangkan apakah bakal bertahan atau mengundurkan diri. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) meminta sang arsitek agar segera memberikan jawaban. Ini mengingat agenda penting lainnya, sudah menunggu mereka.

Setelah Piala Dunia 2022, the Three Lions langsung bersiap menuju kualifikasi Piala Eropa 2024. Mauricio Pochettino dan Thomas Tuchel kandidat calon pelatih Inggris berikutnya. Eriksson merespon hal itu.

Pada masa lalu, ia pernah menangani pasukan tiga singa. Pada dasarnya orang Inggris selalu menginginkan pelatih lokal. Juru taktik asing akan selalu dikritik.

"Jika saya FA, prioritas nomor satu saya adalah mempertahankan Southgate, karena saya tidak tahu pelatih Inggris mana yang tersedia untuk mengambil alih peran tersebut," kata Eriksson, dikutip dari dailymail.co.uk, Jumat (16/12).

Ia menerangkan, pelatih timnas hanya memiliki sedikit waktu bersama pemain. Siapa pun yang masuk, harus menciptakan sesuatu yang istimewa. Sehingga bisa mendapat dukungan dari pemain.

Apalagi untuk seorang juru taktik asing. Tantangannya lebih berat. Eriksson berpengalaman akan hal itu.

Terlepas dari situasi tersebut, Southgate masih terikat kontrak dengan FA. Masa tugasnya menangani the Three Lions hingga selesai kejuaraan Eropa 2024.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler