Jelang Perebutan Tempat Ketiga, Pelatih Maroko Jagokan Kroasia?

Kami tahu, Kroasia juga bertekad finis di peringkat ketiga.

AP/Manu Fernandez
Pelatih kepala Maroko Walid Regragui melambaikan tangan kepada para penggemar di akhir pertandingan sepak bola semifinal Piala Dunia antara Prancis dan Maroko di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Kamis (15/12) dini hari WIB.
Rep: reja irfa widodo Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih Maroko, Walid Regragui, menilai, Kroasia memiliki sedikit keuntungan dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022, yang bakal digelar di Stadion Khalifa Internasional, Sabtu (17/12) malam WIB.

Vatreni, julukan Kroasia, memiliki satu hari istirahat lebih lama dibanding Singa Atlas. Sementara Kroasia menghadapi Argentina di laga pertama babak semifinal, Rabu (14/12) dini hari WIB, Maroko baru merumput di babak semifinal, kontra Prancis, sehari kemudian.

Kondisi ini dinilai bisa menguntungkan Kroasia, terutama soal pemulihan kondisi para pemain. ''Kami tahu, mereka juga bertekad finish di peringkat ketiga. Sebelumnya, kami sudah pernah menghadapi mereka di turnamen ini.”

“Namun, laga itu tidak akan berjalan mudah dan bahkan lebih sulit secara fisik, karena mereka memiliki masa istirahat satu hari lebih lama,'' kata Regragui seperti dilansir Planet Sports, Sabtu (17/12).

Laga ini memang menjadi pertemuan kedua antara Maroko dengan Kroasia di pentas Piala Dunia 2022. Sebelumnya, kedua tim sempat berduel di laga pembuka penyisihan Grup F, pertengahan bulan lalu.

Saat itu, kedua tim harus puas berbagi poin setelah bermain imbang, tanpa gol. Regragui mengakui, anak-anak asuhnya masih memendam kekecewaan usai gagal melangkah ke partai final lantaran dibekap Prancis, 0-2, di babak empat besar.

Kendati begitu, pelatih berusia 47 tahun itu menegaskan, para penggawa Singa Atlas masih memiliki rasa haus akan kemenangan dan bertekad untuk mengakhiri Piala Dunia 2022 dengan keberhasilan naik ke podium.

''Para pemain masih memiliki tekad untuk bisa mengakhiri turnamen ini dengan baik. Finish di peringkat ketiga akan sangat berbeda dengan finish di peringkat keempat. Kami ingin membawa medali saat kembali ke negara kami,'' tutur Regragui.

Terlepas dari hasil yang akan diraih Hakim Ziyech dan kawan-kawan di laga ini, Maroko telah menorehkan sejarah anyar di pentas Piala Dunia. Maroko menjadi wakil Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal Piala Dunia.

Regragui pun menyebut, torehan sejarah anyar itu memiliki arti spesial, tidak hanya buat Maroko, tapi juga buat Afrika. Kendati begitu, tantangan berat menanti Maroko usai torehan rekor tersebut.

Maroko diharapkan bisa terus menjaga level permainan dan terus bersaing dengan tim-tim besar di pentas sepak bola internasional. ''Kini, kami telah mendapatkan rasa hormat yang leih tinggi.”

“Namun, ini bukan akhir, justru menjadi awal. Kami harus bisa lebih baik pada masa mendatang. Kami mungkin tidak sebaik Brasil, Prancis, atau Inggris. Namun, kami harus bisa lolos ke putaran final setiap gelaran Piala Dunia,'' kata Regragui.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler