Bela Argetina atau Prancis di Final Piala Dunia 2022? Ingat Prancis Pernah Menjajah Indonesia Lho

Prancis pernah menjajah Indonesia selama hampir empat tahun.

Lionel Messi dan Kylian Mbappe
Rep: Kurusetra Red: Partner
Argentina Vs Prancis di Final Piala Dunia. Dalam catatan sejarah, Prancis pernah menjajah Indonesia. Foto: Republika

KURUSETRA --- Piala Dunia 2022 sudah mencapai puncaknya, di mana laga final akan mempertemukan Prancis melawan Argentina. Kedua negara sama-sama mengincar gelar juara untuk kali ketiga. Bicara Prancis, negara yang diperkuat Mbappe tersebut ternyata punya kaitan erat dengan Indonesia, di mana kita pernah dijajah selama hampir empat tahun. Baru tahu?

Memang selama ini banyak rakyat Indonesia yang tahu kita hanya dijajah Belanda dan Jepang. Padahal, wilayah Indonesia setidaknya pernah dijajah enam negara, yakni Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang.

BACA JUGA: Madinah Geger, Muncul Pria Berwajah dengan Usapan Malaikat di Raudah Masjid Nabawi

Prancis pernah menjajah Indonesia selama lima tahun, dari 5 Januari 1808 hingga 18 September 1811. Setelah itu kekuasaan Indonesia berada di tangan Inggris pada 1811 sampai 1815, sebelum akhirnya Negeri Ratu Elizabeth itu mengembalikan kekuasaan wilayah Indonesia kepada Belanda pada 1815.

Namun, Prancis tidak langsung menjajah Nusantara, tetapi lewat perantara. Masa kolonial Prancis di Hindia Belanda (kini Indonesia) dimulai ketika kekuasaan Kerajaan Belanda di Eropa tunduk kepada Kekaisaran Prancis pimpinan Napoleon Bonaparte. Bahkan, Napoleon menunjuk keponakannya Lodewijk Napoleon untuk menjadi Raja Belanda yang kemudian diganti menjadi Republik Bataaf.

BACA JUGA: Warga Muhammadiyah Gak Suka Maroko (k)

Prancis memanfaatkan koloni-koloni negara-negara Eropa yang telah ditaklukkan untuk membantu mereka mengekspansi seluruh Benua Biru. Alasannya apalagi kalau bukan karena Prancis butuh uang dan SDM untuk membiaya perang.

Jejak Prancis di Nusantara bermula sejak perusahaan kongsi dagang Belanda (VOC) dinyatakan bangkrut pada 1800. Akibatnya, aset-asetnya yang meliputi pelabuhan laut, gudang, benteng, permukiman, tanah, dan perkebunan di Hindia Timur dinasionalisasi Pemerintah Belanda.

BACA JUGA: Banyak Pemain Bola Bagus di Indonesia, Mengapa Timnas Sulit Lolos ke Piala Dunia?


Lapangan Singa.

PRANCIS DI LAPANGAN BANTENG

Koloni Prancis itu berpusat di Batavia. Belanda menguasai sebagian besar Jawa (kecuali wilayah pedalaman negeri Vorstenlanden Mataram dan Banten), menaklukkan pesisir Sumatra Barat, menggulingkan bekas koloni Portugis di Malaka, Maluku, Sulawesi Selatan dan Utara, juga di Timor Barat. Di antara penguasaan Belanda ini, Jawa adalah yang paling penting, karena produksi tanaman keras dan perkebunan yang dikuasai Belanda berada di sana.

Di sisi lain dunia, Eropa hancur karena Peperangan era Napoleon. Sebuah penaklukan dan revolusi yang menggeser politik, hubungan, dan dinamika di antara kekaisaran dan negara Eropa, yang berdampak pada koloni mereka di Timur Jauh.

BACA JUGA: Hilangnya Kemegahan Warisan Prancis di Kawasan Harmoni

Belanda di bawah Napoleon Bonaparte pada 1806, mengawasi Republik Batavia menjadi Persemakmuran Batavia dan kemudian dibubarkan dan digantikan oleh Kerajaan Hollandia, sebuah kerajaan boneka Prancis yang diperintah oleh saudara laki-laki ketiga Napoleon, Louis Bonaparte (Lodewijk Napoleon). Akibatnya Hindia Timur selama masa tersebut diperlakukan sebagai koloni Prancis proksi, diperintah melalui perantara Belanda. Nah salah satu jejak Prancis di Batavia atau Jakarta ada di Lapangan Banteng.

Lapangan Banteng dibangun bersamaan dengan Lapangan Gambir atau Lapangan Ikada pada abad ke-19 oleh Gubernur Jenderal Daendels. Di zaman Hindia Belanda, Lapangan Banteng diberi nama Waterlooplein, sementara nama Lapangan Gambir atau Lapangan Monas dulunya bernama Koningsplein atau lapangan raja.

BACA JUGA: Prancis Kalah Perang dari Belanda Gara-Gara Gunung Tambora Meletus

Pertanyaannya, mengapa lapangan itu disebut sebagai Lapangan Banteng?

Sebelum bersalin nama menjadi Lapangan Banteng, lahan seluas 5,2 hektare area itu punya berbagai sebutan. Di era kolonial, lapangan itu disebut sebagai Lapangan Singa. Penyebabnya karena di tengah-tengah lapangan itu berdiri sebuah tugu dengan patung singa berdiri di atasnya.

Tugu peringatan itu berdiri sebagai peringatan kemenangan Belanda melawan Prancis yang dipimpin Napoleon Bonaparte dalam pertempuran Waterloo yang terjadi pada 18 Juni 1815 di dekat Kota Waterloo, sekitar 15 km ke arah selatan dari ibu kota Belgia, Brussels. Itu adalah pertempuran terakhir Napoleon saat dikeroyok pasukan gabungan Inggris-Belanda-Jerman.

BACA JUGA: Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota

Dalam catatan sejarah, perang itu sebagai perang pamungkas dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pengasingannya di pulau Elba. Untuk mengejek kekalahan Napoleon, Belanda menyebut lapangan itu sebagai Waterloo Plein.

.

DENGARKAN DONGENG PILIHAN UNTUK ANDA:

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:


>
Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Terbaru: Mudah, Cepat, Gratis Update Fitur Baru

> Download Video TikTok Pakai SssTikTok, Gratis, Aman, Mudah Anti-ribet

> MP3 Juice: Gratis Download Lagu/MP3 dari YouTube, Awas Ketagihan

> Download Lagu (MP3) dari YouTube, GratisTinggal Klik Pakai Savefrom.net, Aman dan Gampang

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/193270/bela-argetina-atau-prancis-di-final-piala-dunia-2022-ingat-prancis-pernah-menjajah-indonesia-lho
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler