Alat Uji Kognitif Berbasis Game, Batique Mulai Digunakan Bimbel
Metode belajar lainnya yang dapat digunakan anak berupa visual.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA----Alat uji kognitif anak berbasis game pertama di Indonesia yang telah melewati tahapan validasi oleh Unit Psikometrika Universitas Gadjah Mada (UGM), Batique, baru saja mengumumkan kerja sama dengan i-Smart. Yakni, sebuah Bimbel dari kota Rambang, Sumatera Selatan.
i-Smart Bimbel merupakan lembaga bimbingan belajar (bimbel) bagi siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) yang bertujuan membekali anak dengan kompetensi utama yang dibutuhkan bagi masa depan. Kompetensi yang dimaksud mencakup kemampuan berbahasa, menguasai teknologi, menghasilkan karya kreatif, serta menyelesaikan masalah dan logika matematika.
Menurut pemilik daripada iSmart Rambang, Natali, i-Smart Bimbel Kota Rambang merangkul Agate untuk menggunakan Batique sebagai instrumen pengujian kesiapan masuk SD bagi anak didik bimbel-nya. Kerja sama eksklusif ini telah aktif berjalan sejak ditekennya Memorandum of Understanding (MoU) pada 30 September 2022 lalu.
Kerja sama, kata dia, dijalin berlandaskan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia No 1 tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan.
"Ada pelatihan untuk meningkatkan konsentrasi anak," ujar Natali, dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Senin (19/12).
Natali mengatakan, saat ini mereka masih berusaha menerapkan strategi belajar yang diperoleh dari Batique. Ada beberapa contoh di lapangan dari penerapan strategi yang digunakan. Misalnya, dengan menawarkan dikte, listening, hingga menyanyikan lagu Bersama, bagi anak audiotory.
“Metode belajar lainnya yang dapat digunakan anak berupa visual, yakni dengan gambar-gambar seperti flashcard, dan menonton video edukasi. Ada juga pemberian latihan terus menerus untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak,” papar Natali.
Di sisi lain, kata dia, Kemendikbud telah mengutarakan poin menarik mengenai pengecualian syarat usia minimal calon peserta didik SD dalam pasal 4 ayat 3-5. Yakni, pasal 3 pengecualian ini berupa peserta didik yang memilik kecerdasan atau bakat istimewa serta kesiapan psikis.
"Secara umum, penilaian tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik," katanya.
Berdasarkan poin tersebut, kata dia, pemanfaatan Batique dalam kerja sama ini akan berfokus pada melengkapi layanan dan rencana belajar dari i-Smart Bimbel, terutama dalam aspek psikologi dan mengidentifikasi bakat anak. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi membantu Indonesia “membina anak-anak yang luar biasa” berdasarkan potensi uniknya masing-masing.
Sementara menurut Growth Manager Batique, Pramadea, secara teknis aplikasinya memberikan report kepada pengajar/orangtua untuk mengetahui kekuatan kognitif anak. Sehingga dapat membantu menemukan strategi belajar bagi anak.
Tidak hanya memberikan informasi mengenai potensi anak, kata dia, Batique juga memberikan rekomendasi untuk pengembangannya. Batique juga memberikan rekomendasi kepada pengajar/orangtua agar dapat berinteraksi lebih baik dengan si kecil.
“Bahkan memberikan rekomendasi game yang dapat dimainkan si kecil untuk mengasah kemampuannya,” kata Pramadea.
Di sisi lain, kata dia, berbicara soal kerja sama antara iSmart dan AGATE, keduanya akan terus bersinergi terutama dalam pengenalan alat test berbasis game tersebut.
“Ke depannya kami mungkin akan mengadakan even kolaborasi," ujarnya.