Kim Yo-jong tak Terima Pengembangan Satelit Mata-Mata Korut Diragukan

Komentar Korsel tentang satelit mata-mata Korut dinilai meremehkan Korut

EPA-EFE/JORGE SILVA
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menepis kritik dari sejumlah pihak yang meragukan pengembangan satelit mata-mata dan kemampuan militer lainnya.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong pada Selasa (20/12/2022) menepis kritik dari sejumlah pihak yang meragukan pengembangan satelit mata-mata dan kemampuan militer lainnya. Pada Ahad (18/12/2022), Korea Utara melakukan uji coba satelit pengintaian militer pertamanya, kemudian media pemerintah merilis dua foto kota-kota Korea Selatan yang beresolusi rendah dan diambil dari luar angkasa.

Beberapa ahli sipil di Korea Selatan  mengatakan, resolus foto-foto itu terlalu kasar untuk tujuan pengawasan. Menurut mereka, peluncuran itu kemungkinan untuk menutupi teknologi rudal Korea Utara. 

“Tidakkah mereka menganggap penilaian mereka terlalu tidak tepat dan ceroboh, karena mereka mengomentari kemampuan pengembangan satelit kami dan persiapan terkait hanya dengan dua foto yang telah kami terbitkan di surat kabar kami” kata Kim Yo-jong.

Kim Yo-jong menyebut komentar para ahli Korea Selatan pada foto satelit itu tidak masuk akal dan meremehkan. Bahkan dia menyebut kritikan itu sebagai gonggongan anjing belaka.

Kim Yo-jong mengatakan, satelit uji yang diluncurkan membawa kamera komersial. Menurutnya tidak ada aturan untuk menggunakan kamera beresolusi tinggi yang mahal untuk satu kali uji.  Dia mengatakan, Korea Utara menggunakan dua rudal usang sebagai kendaraan peluncuran ruang angkasa. Satu kendaraan untuk tes pelacakan dan penerimaan sinyal, serta kendaraan yang lainnya untuk mengambil foto satelit dan uji coba lainnya.

“Jika kita ingin mengembangkan rudal balistik antarbenua, kita tembak saja.  Kami tidak menggunakan satelit untuk melakukan uji coba rudal jarak jauh terselubung karena boneka Korea Selatan mengklaim mempengaruhi opini publik,” kata Kim Yo-jong.

Kim Yo-jong yang merupakan wakil direktur departemen di Komite Sentral Partai Buruh, dianggap sebagai pejabat paling berpengaruh di Korea Utara setelah kakaknya. Dia mengatakan, mengembangkan satelit mata-mata adalah hak berdaulat yang terkait langsung dengan keamanan nasional Korea Utara.  Dia menegaskan, Korea Utara akan melawan sanksi internasional dan meningkatkan kemampuan pertahanan karena hak hidupnya terancam.

Kim Yo-jong juga menepis penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa Korea Utara masih memiliki teknologi kunci pendek yang tersisa untuk ICBM atau rudal antarbenua yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat (AS). Salah satu teknologi itu adalah kemampuan untuk melindungi hulu ledaknya dari kondisi keras saat masuk kembali ke atmosfer.

Kim Yo-jong mempertanyakan bagaimana Korea Utara dapat menerima data dari hulu ledak sampai mereka mendarat pada peluncuran sebelumnya, jika negara tersebut benar-benar kekurangan teknologi. “Saya pikir lebih baik bagi mereka berhenti berbicara omong kosong, bersikap hati-hati dan berpikir dua kali,” katanya.

 Satelit mata-mata termasuk di antara banyak sistem senjata berteknologi tinggi dimiliki oleh Korea Utara. Senjata lain yang ingin dikembangkan Kim Jong-un adalah rudal multi-hulu ledak, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, kapal selam bertenaga nuklir, dan rudal hipersonik.


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler