Tayang 28 Desember, Petualangan Baru Puss in Boots Cocok Disimak Seluruh Keluarga
Puss in Boots: The Last Wish tayang di bioskop Indonesia mulai 28 Desember.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari satu dekade lewat, Puss in Boots kembali dengan petualangan baru. Meski film spin-off pertamanya rilisan 2011 silam mungkin terlupakan, lanjutan ceritanya yang kini berjudul Puss in Boots: The Last Wish merupakan sekuel yang bagus.
Premis utama The Last Wish adalah Puss in Boots (Antonio Banderas) kini menyadari bahwa sembilan nyawanya hanya tersisa satu. Seorang dokter menyarankan Puss untuk beralih menjadi kucing peliharaan, pensiun dari hidup yang penuh pertarungan berbahaya.
Dalam cerita, Puss menghadapi persimpangan hidup yang belum pernah dia hadapi. Hal itu pada akhirnya membuat Puss memikirkan kembali siapa dirinya dan bagaimana cara dia hidup. Secara keseluruhan, petualangan Puss di The Last Wish yang akan tayang di bioskop mulai 28 Desember 2022 cocok disimak seluruh keluarga.
Sutradara Joel Crawford menghadirkan paket sempurna dari imajinasi, komedi, adegan action seru, dan penyelesaian konflik manis yang menguras emosi. Secara mengejutkan, sinema menyoroti ikatan cinta yang kuat dalam keluarga dan sangat kontemplatif.
Penonton anak-anak akan senang dengan keseruan petualangan Puss, juga kelucuan para tokohnya. Sementara itu, penonton remaja atau dewasa bisa merenungkan banyak hal, termasuk kefanaan, ego, dan cara menghabiskan hidup atau akan melewatkannya bersama siapa.
Tokoh pendukung lain punya karakter menarik, seperti Perrito yang penuh optimisme dan Kitty Softpaws yang penuh kecurigaan. Goldilocks bersama Mama Bear, Papa Bear, dan Baby Bear juga menunjukkan kerja sama apik, serta logat bicara unik yang membuat mereka menonjol.
Salah satu catatan kekurangan dari film ini adalah beberapa adegan yang agak berlebihan, misalnya, ketika tokohnya saling mengata-ngatai atau ketika melancarkan serangan kepada lawan. Sebenarnya itu masih dalam batas wajar untuk film semua umur, namun anak-anak yang lebih kecil perlu pendampingan orang tua.
Daya tarik lain dari The Last Wish adalah interpretasi baru atas sejumlah kisah dongeng. Misalnya, Goldilocks yang diceritakan diadopsi oleh para beruang. Ada pula kemunculan aneka benda fantasi dari dongeng populer, sebut saja sepatu kaca Cinderella dan tangan ajaib Raja Midas.
Ada beberapa adegan dalam film yang menguras emosi dan sulit untuk membendung air mata. The Last Wish adalah film selebrasi atas kehidupan, mengingatkan untuk tidak lupa berhenti sejenak, menikmati hidup, dan menghirup aroma mawar.