Tahukah? Messi Pernah Terdiagnosis GHD
Dari 591 penampilannya bersama dua klub berbeda, Messi sudah melesakkan 498 gol.
Lionel Andrés Messi atau juga banyak dikenal sebagai Leo Messi, sudah mencuri perhatian dunia sejak usia muda. Aksi-aksinya menggocek bola dan ketajamannya begitu memukau hingga diprediksi sebagai pemain gemilang masa depan. Prediksi yang sudah terbukti dengan beragam gelar yang dia dapatkan ketika berseragam F.C. Barcelona serta Paris Saint-Germain F.C., dan trofi Piala Dunia 2022 kemarin, melengkapi prestasi Messi.
Messi bermain sepak bola sejak berumur enam tahun bersama tim Newell’s Old Boy (NOB), tim lokal Rosario, Argentina, kota kelahirannya. Bersama NOB, Messi mencetak hampir 500 gol. Pada usia 10 tahun, Messi terdiagnosis menderita Growth Hormone Deficiency (GHD), yaitu adanya defisit dari hormon pertumbuhan. Penyakit tersebut hampir mengubur impian Messi untuk jadi pesepak bola karena apabila tidak ditangani dengan baik maka salah satu akibatnya tubuh bisa mengalami dwarfisme atau perawakan pendek yang tidak normal dan cedera otak. NOB menolak untuk membantu biaya pengobatan pemain masa depannya.
Sekitar tahun 2000 Messi pindah ke kota Barcelona, Spanyol. Ia mengikuti trial bersama F.C Barcelona dan beruntung F.C. Barcelona dapat melihat talentanya yang luar biasa. Klub sepak bola Catalan tersebut rela membiayai pengobatan Messi agar bocah kelahiran 24 Juni 1987 itu bisa menjadi pemain bintang masa depan bersama pasukan Blaugrana. Messi menghabiskan 18 tahun karir sepak bolanya bersama F.C Barcelona, menjadi salah satu pemain kunci mereka, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Paris Saint-Germain F.C.
Barca tidak salah mengendus bakat memang. Mereka (Barca dan Messi) menciptakan masa-masa kejayaan yang sulit terbantahkan. Messi yang awalnya “hanya” ingin jadi pemain sepak bola, menjelma menjadi salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa. Bayangkan saja, dari 591 penampilannya bersama dua klub berbeda, Messi sudah melesakkan 498 gol.
Status kebintangannya sedikit membebani ketika awal-awal bermain bersama tim nasional senior Argentina. Semua pecinta sepak bola seolah-olah mengharapkan Messi bisa serta-merta mengakhiri penantian panjang Argentina untuk berprestasi di kancah kompetisi dunia. Terakhir kali Argentina mengangkat trofi jawara dunia adalah tahun 1986.
Tidak serta merta Messi dapat melahirkan keajaiban bagi Argentina. Berkarier sejak usia muda, Messi akhirnya berhasil melengkapi prestasi di usia 35 dengan menjadi bagian tim nasional Argentina pada Piala Dunia 2022 Qatar. La Pulga (julukan Messi) butuh lima kali Piala Dunia untuk dapat mewujudkan impiannya mengangkat trofi juara.
Apabila dirinci, berikut adalah deretan prestasi Lionel Messi.
Barcelona
Juara La Liga: 10 kali
Juara Liga Champions: 4 kali
Copa Del Rey: 7 kali
Piala Super Spanyol: 7 kali
Piala Super Eropa: 3 kali
Piala Dunia Klub: 3 kali
Paris Saint-Germain
Juara Ligue 1: 1 kali
Trophée des Champions: 1 kali
Argentina U20
Juara FIFA World Youth Championship 2005
Argentina U23
Juara Juara Olimpiade 2008
Argentina
Juara Copa América 2021
Juara CONMEBOL-UEFA Cup of Champions 2022
Juara Piala Dunia 2022
Jadi, siapa sangka sang bintang pernah mengalami masa suram? Semoga, kisah perjalanan karier Messi menginspirasi kita untuk tidak mudah menyerah pada keadaan apapun. Optimisme dan semangat juang adalah kunci (RA Meinanda)