PM Fiji: Militer Bantu Menjaga Keamanan dan Ketertiban  

Pengerahan militer dilakukan dengan alasan ketegangan rasial.

Mick Tsikas/AAP Image via AP
Perdana Menteri Fiji dan Pemimpin Pertama Fiji Frank Bainimarama memberikan suara dalam pemilihan umum di Suva, Fiji, Rabu, 14 Desember 2022. Rakyat Fiji memberikan suara pada hari Rabu dalam pemilihan yang mengadu domba dua mantan pemimpin kudeta militer pada saat negara berusaha pulih dari keterpurukan ekonomi yang parah.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama mengatakan pengerahan militer di seluruh negeri untuk menjaga polisi menjaga keamanan dan ketertiban di negara itu. Pemerintah mengerahkan militer untuk menjaga keamanan dengan alasan ketegangan rasial setelah pemilihan pekan lalu tidak memberikan hasil yang pasti.

Baca Juga


"Laporan pelecehan yang diderita warga kami dan kekerasan yang mengincar rumah-rumah dan bisnis warga Indo-Fiji usai pemilihan sangat mengganggu," katanya dalam unggahan di Facebook, Kamis (22/12/2022).

Fiji masih menunggu presiden untuk mengembalikan parlemen sehingga para anggota parlemen dapat memberikan suara untuk memilih perdana menteri yang baru. Setelah tidak ada partai yang memenangkan suara mayoritas dalam pemilihan umum pekan lalu.

Bainimarama tidak mengakui kekalahan, sementara koalisi tiga partai mengatakan suara gabungan mereka menjadi mayoritas. Mereka juga telah sepakat ketua partai Aliansi Rakyat Sitiveni Rabuka menjadi perdana menteri.

Komisioner polisi Sitiveni Qiliho mengatakan ia telah bertemu dengan Bainimarama, Menteri Keamanan dan Kepolisian Inia Seruiratu dan komandan militer Mayor Jenderal Jone Kalouniwai. Mereka sepakat personel militer "membantu polisi menjaga ketertiban dan keamanan, di tengah kekhawatiran ketegangan rasial."

Oposisi pemerintah membantah adanya ketegangan rasial dan meminta bukti untuk itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler