Pendiri Wagner Group Rekrut Narapidana untuk Jadi Tentara Bayaran

Prigozhin mengunjunginya untuk merekrut narapidana menjadi tentara bayaran.

AP/Alexander Zemlianichenko
FILE - Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny melihat fotografer berdiri di Pengadilan Distrik Babuskinsky di Moskow, Rusia, Sabtu, 20 Februari 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pendiri perusahaan militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengunjungi pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di penjara. Navalny pada Rabu (21/12/2022) mengatakan, Prigozhin mengunjunginya untuk merekrut narapidana menjadi tentara bayaran.

Navalny ditahan di koloni pemasyarakatan IK-6 dengan keamanan maksimum di Melekhovo, atau sekitar 250 kilometer timur Moskow. Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya telah menceritakan tentang kunjungan Prigozhin kepada Navalny.

Saksi mata itu mengatakan, Prigozhin telah menawarkan pengampunan kepada narapidana jika mereka bertahan selama enam bulan bersama Wagner. Antara 80 dan 90 tahanan menerima tawaran Prigozhin untuk bergabung dengan Wagner setelah diberi waktu lima menit untuk mempertimbangkannya. Namun Navalny tidak mengatakan kapan dugaan kunjungan itu terjadi.

Prigozhin menolak untuk mengkonfirmasi kunjungan tersebut. Tetapi dia mengatakan, tidak ada salahnya menawarkan kesempatan kedua kepada para tahanan.

“Tidak ada yang bisa merampas hak seseorang untuk mempertahankan tanah airnya, ibunya dan keluarganya dengan segala cara yang tersedia,” kata Prigozhin.

Pada September Prigozhin menawarkan kesepakatan serupa kepada narapidana di sebuah penjara di Kota Yoshkar-Ola, yang terletak 760 kilometer timur Moskow. Prigozhin mendirikan Grup Wagner pada 2014. Peran anggota Wagner semakin menonjol selama perang Ukraina, termasuk selama pertempuran brutal di kota kecil Bakhmut.

Navalny saat ini menjalani hukuman total 11,5 tahun atas tuduhan penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan.  Navalny dan pemerintah Barat mengatakan tuduhan terhadapnya bermotivasi politik. Dalam unggahan di Twitter, Navalny mengatakan perekrutan narapidana untuk berperang di Ukraina menunjukkan korosi negara Rusia.

“Fondasi hukum sedang dihancurkan di Rusia demi kekalahan di masa depan dalam perang yang memalukan,” kata Navalny, yang dapat mengakses media sosial melalui pengacara dan sekutunya.

Sebagai tanggapan atas pernyayaan Navalny, Prigozhin mempermasalahkan fakta bahwa banyak pendukung Navalny telah diizinkan oleh negara untuk melarikan diri ke luar negeri. “Seharusnya mereka dikumpulkan, dibentuk menjadi satu batalyon pemasyarakatan dan diserahkan kepada saya. Dan jangan ragu, mereka semua akan mati sebagai pahlawan," ujarnya.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler