Jan Ethes Kembali Memenangkan Pertandingan Persahabatan Lawan Sapen
Memasuki babak kedua, Ethes dkk tampil lebih semangat..
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Cucu Joko Widodo, Jan Ethes Srinarendra yang tergabung dalam tim Humble Basketball Academy berhasil comeback atas lawannya Muhammadiyah Sapen Yogyakarta yang berakhir dengan skor memenangkan skor 11-8 di Sritex Arena, Rabu (22/12) malam.
Dalam kuarter pertama, tim Humble belum bisa mengimbangi lawan. Sehingga mereka tertinggal lima poin dengan skor 2-7.
Di pertandingan tersebut pun Ethes ditarik keluar kurang setelah bermain selama tujuh menit. Meski masih terlihat bingung, di beberapa momen Ethes mencoba untuk memasukkan bola ke ring Sapen. Sayang, bolanya masih belum on target.
Memasuki babak kedua, Ethes dkk tampil lebih semangat. Akhirnya mereka bisa membalikkan keadaan dengan kemenangan untuk Humble, 11-8.
Sebelumnya, Ini merupakan kemenangan kedua Ethes. Sebelumnya, Ethes dkk berhasil menaklukkan Bison Basketball Academy Sragen dengan skor 17-7, Ahad (18/12) lalu.
Ketika menghadapi Bison, Ethes baru ditampilkan usai lima menit kuarter pertama. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Ethes dipercaya menjadi starter. Dengan riang, bocah berusia 6 tahun tersebut berlarian mengejar dan mencoba menggiring bola.
Dalam laga ini, Ethes mengaku tidak terlalu kesulitan. Bahkan lebih gampang dari sebelumnya, meskipun dirinya belum dapat memasukkan poin. "Nggak (kesulitan, Red). Lebih gampang," katanya.
Ternyata, Ethes mengaku mendapat suntikan semangat dari kakeknya, Jokowi. Sebelumnya dia sudah menyampaikan bahwa akan bertanding lagi. "(Kata mbah, red) Lebih semangat lagi," terangnya.
Sementara itu, Pelatih Humble Basketball Academy Prasetya Adi Guntara mengatakan pertandingan berlangsung seru. Menurutnya pihak lawan memberikan perlawanan dengan sengit. "Sebenernya basket KU 8 itu fun, tidak ada menang, tidak ada kalah. Yang penting anaknya suka main basket," terangnya.
Sedangkan soal penampilan Jan Ethes yang berposisi sebagai point guard menurutnya di pertandingan pertama masih grogi. "Mungkin karena banyak suporter. Di game kedua dia lebih berani lagi. Dia membawa bola, passing ke temennya, kemudian mengambil bola dari lawannya lebih semangat," pungkasnya.