Bendungan Ciawi dan Sukamahi Diproyeksi Kurangi 30,6 Persen Potensi Banjir Jakarta

Pemda juga diminta menyelesaikan sodetan dari Ciliwung hingga ke BKT

Antara/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Menurut Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) bendungan kering (dry dam) Ciawi dan Sukamahi secara keseluruhan telah mencapai 80 persen, sementara, pembebasan lahannya sudah 98 persen.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, beroperasinya Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mampu mengurangi potensi banjir Jakarta hingga 30,6 persen. Ancaman banjir yang biasanya berdampak terhadap wilayah seluas 468 hektare akan bisa berkurang menjadi 211 hektare dengan adanya dua bendungan tersebut.

“Dua bendungan ini adalah bendungan kering Ciawi dan Sukamahi. Ini kita harapkan bisa mengurangi banjir yang ada di Jakarta kurang lebih 30,6 persen,” kata Jokowi usai meresmikan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengaku telah memerintahkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar segera menyelesaikan sodetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) yang saat ini masih proses pembebasan lahan. Ia berharap pada Maret nanti prosesnya pun sudah selesai sehingga bisa mengurangi luasan wilayah yang terdampak banjir.

“Kalau Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi, ditambah selesainya sodetan dari Ciliwung ke BKT, yang sekarang ini masih proses pembebesan lahan, dan kita harapkan nanti bulan Maret juga sudah selesai, itu akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya tergenang menjadi tidak,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta harus konsisten dalam menyelesaikan masalah banjir, salah satunya dengan menormalisasi 13 sungai di Jakarta. “Konsistensi itu yang saya sampikan ke Gubernur DKI agar benar-benar terus dilakukan,” kata dia.

Sedangkan untuk pembangunan tanggul laut juga perlu segera diselesaikan. Namun dalam jangka panjang, Jokowi juga menekankan bahwa pembangunan Giant Sea Wall juga perlu segera dimulai.

“Kemudian urusan air laut yang masuk ke darat untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan, tetapi dalam jangka panjang memang giant sea wall itu harus juga segera dikalkulasi dan juga segera dimulai,” ujarnya.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler