PPKM akan Dicabut Jokowi, Ganjar: Kalau Sudah Baik Dicabut

Ganjar masih akan memantau kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Republika/Alfian
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Rep: Co2 Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setuju dengan rencana Presiden Jokowi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM sudah sebaiknya dicabut jika kasus Covid tidak lagi signifikan.

"Ya kalau sudah baik ya kita cabut," kata Ganjar ketika ditemui di gereja GBI Keluarga Allah, Sabtu (24/12).

Kendati demikian, Ganjar juga masih akan memantau bagaimana perkembangan kasus Covid-19 di Jawa tengah dua pekan setelah Natal 2022 dan tahun baru 2023. Ia juga menilai bahwa varian Covid-19 tidak seganas dulu dan penangannya dapat tertangani meski pernah ada peningkatan beberapa waktu lalu.

"Sampai hari ini soso saja, kemarin banyak peningkatan kasus tapi relatif tertangani dan variannya tidak seganas waktu itu ya," katanya.

Ganjar juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengecek di beberapa rumah sakit. Sedangkan soal kasus kematian menurutnya itu karena penyakit yang menyertai penderita covid-19. Namun ia mengimbau agar masyarakat tetap tidak lengah.

"Artinya dari infeksiusnya tidak terlalu tinggi. Hanya memang apakah kasus kematian saya cek di rumah sakit mereka punya komorbidnya yang cukup akut maka mereka meninggal kita tidak boleh lengah makanya di beberapa keramaian kita selalu kontrol itu," terangnya.

Di sisi lain, Ganjar juga mengatakan terkait pelaksanaan ibadah Natal akan juga dilakukan penyesuaian. "Oh iya kapasitas semua bisa menyesuaikan kita punya pengalaman bagus ya yang penting pandemi belum selesai prokesnya dijaga saya kira semua gereja kemarin sudah menyiapkan itu dan dibantu oleh Pemda polisi TNI ya dukungan dari masyarakat soal SOP dan prosedur saya kira mereka melakukan semua," terangnya.

Ganjar menegaskan bahwa dalam perayaan natal kali ini yang penting adalah bagaimana ikut berbahagia antar umat beragama.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler