Tahun Depan, Bina Marga Jabar akan Perbaiki 348 Km Jalan

Di Jabar, 40 persen jembatan yang ada harus diperbaiki karena kondisinya rusak.

Republika/Wihdan Hidayat
Rambu peringatan penutupan jembatan bagi kendaraan roda empat dipasang di jembatan yang mengalami kerusakan. (Ilustrasi)
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat terus berupaya memperbaiki semua jalan milik provinsi agar mulus. Menurut Kepala BMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono, anggaran BMPR tahun 2023 nilainya tak jauh berbeda dengan 2022. 


"Bahkan, ada penurunan anggaran APBD 2023 untuk jalan menjadi Rp 1,1 triliun dari semula Rp1,3 triliun 2022," ujarnya belum lama ini.

Menurut Bambang, pihaknya akan menggunakan anggran tersebut untuk memperbaiki jalan provinsi sepanjang 348 Km. "Kan kalau tahun ini kami membereskan 280 Km jalan. Tahun depan ada 348 Km yang akan dibereskan," ujar Bambang belum lama ini.

Bambang menjelaskan, karena anggaran 2023 nilainya hampir sama dengan 2022, maka peruntukannya juga tak akan jauh beda. Yang membedakan, alokasi anggaran untuk Al Jabbar nantinya tak ada, jadi dalihkan ke jembatan

"Kan di Jabar 40 persen jembatan yang ada harus diperbaiki karena kondisinya rusak," katanya.

Selain itu, kata dia, tahun depan pihaknya juga akan membangun jalan khusus tambang. Lokasinya, ada di Kabupten Bogor. Pada 2023 jugar, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabar sudah tuntas dan bisa dibuat Perdanya. 

"RTRW ini, ditunggu sekali oleh kabupaten kota untuk kepastian investasi," katanya.

Khusus di Cianjur, kata dia, sebanyak tujuh ruas jalan dan dua jembatan dmengalami kerusakan akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. Pihaknya pun mengusulkan perbaikannya kepada pemerintah pusat.

Menurutnya, akses jalan dan jembatan ini harus diperbaiki segera karena sangat vital bagi aktivitas masyarakat. Agar penanganan bisa dilakukan secara cepat untuk pemulihan pascagempa, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penganggarannya.

"Kami mendorong perbaikan jalan dan jembatan ini agar bisa segera ditangani pemerintah pusat, minimal untuk kedaruratan. Sampai saat ini diketahui ada tujuh jalan dan dua jembatan yang rusak," kata Bambang.

Dua jembatan yang harus diperbaiki, kata dia, adalah di Kecamatan Sukaresmi, yakni di Desa Ciwalen dan Desa Pakuon. Sedangkan ruas jalan yang butuh penanganan cepat adalah berupa peningkatan jalan karena sudah rusak terdampak gempa.

Sedangkan jalan yang harus ditingkatkan, kata dia, adalah ruas Jalan Ciherang-Sarongge di Kecamatan Pacet. Kemudian di Kecamatan Cugenang ada Jalan Nagrak-Salahuni, Cugenang-Salahuni, dan Kuta-Bonjot. 

Di Kecamatan Warungkondang ada Jalan Cipaday-Bebedahan, kemudian Jalan Kubang-Panyusuhan di Cilaku, dan Jalan Kampung Rancacina di Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.

"Memang di Cianjur ini salah satu kawasan terdampak parah adalah Cugenang, dengan 16 desa di sana yang rusak parah. Selama penanganan bencana, kami memperkuat koordinasi dengan unsur desa demi penanganan kedaruratan dan bantuan," paparnya.

Menjelang Tahun Baru, Bambang tak merekomendasikan wisatawan untuk melewati jalan-jalan alternatif di Cianjur. Agar, para wisatawan lebih aman maka bisa menggunakan jalur utama. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler