Potensi Cuaca Ekstrem, Pelaku Wisata di DIY Diminta Informasikan Ancaman Bencana

BMKG sudah mengingatkan terdapat potensi gelombang tinggi perairan selatan DIY.

Republika/Wihdan Hidayat
Suasana di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY meminta agar pelaku pariwisata menginformasikan ancaman bencana di destinasi wisata. Hal ini disampaikan mengingat adanya potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan dapat terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.


"Kepada pelaku wisata selain menginformasikan keindahan tempat wisata juga perlu menyampaikan ancaman bencana yang ada," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto kepada Republika, Rabu (28/12/2022).

Penyampaian informasi ancaman bencana di destinasi perlu dilakukan kepada wisatawan secara masif. Hal ini juga mengingat destinasi wisata di DIY banyak yang merupakan destinasi wisata alam dan masuk kawasan rawan bencana. "Ancaman bencana yang terjadi bisa longsor dan juga di pantai," ujar Lilik.

Lilik juga menegaskan agar pelaku wisata pantai di DIY mengingatkan wisatawan untuk tidak bermain di pantai. Pasalnya, BMKG juga sudah mengingatkan bahwa ada potensi gelombang tinggi perairan selatan DIY selama libur Nataru, dengan ketinggian berkisar 2,5 meter hingga empat meter.

Informasi maupun imbauan agar wisatawan tidak bermain di pantai harus dilakukan sebelum wisatawan turun ke area pantai. Pasalnya, kata Lilik, saat wisatawan sudah berada di pantai, kecenderungannya langsung bermain air.

"Pelaku wisata menyampaikan ancaman bencana serta larangan-larangan untuk tidak main di air atau pantai pada saat masih di bus atau sebelum berangkat. Kalau sudah sampai di pantai meskipun selalu diingatkan oleh SAR pantai, namun kecenderungan warga akan langsung main air," jelas Lilik.

Lilik juga meminta agar wisatawan yang tengah berwisata dapat mengikuti arahan petugas, baik itu di destinasi wisata pantai maupun destinasi wisata lainnya. Hal ini guna mengantisipasi timbulnya korban mengingat adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana. "Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY juga terus melaksanakan sambang pantau ke pos-pos untuk antisipasi dan kesiapsiagaan saat Nataru," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono juga meminta agar masyarakat maupun wisatawan untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat libur Nataru. Ia meminta masyarakat dan wisatawan untuk terus memantau informasi cuaca terkini. "Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses informasi resmi BMKG," kata Warjono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler