Putin Resmikan Kapal Perang Baru Rusia
Putin berkomitmen untuk memperkuat angkatan laut Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri peresmian kapal perang baru pada Kamis (29/12/2022). Putin berkomitmen untuk memperkuat angkatan laut negaranya.
“Kami akan mempercepat dan meningkatkan volume pembangunan kapal dari berbagai proyek, melengkapinya dengan senjata paling modern, dan melakukan pelatihan operasional dan tempur menggunakan pengalaman yang diperoleh selama operasi militer khusus,” kata Putin, merujuk pada invasi Rusia di Ukraina yang berlangsung sejak Februari.
Kapal baru itu termasuk korvet, kapal penyapu ranjau, dan kapal selam nuklir Generalissimus Suvorov. Kapal selam yang dipersenjatai dengan rudal balistik antarbenua berujung nuklir Bulava adalah kapal selam keenam dari kelas Borei baru yang bergabung dengan angkatan laut Rusia.
“Ini akan memastikan keamanan Rusia selama beberapa dekade ke depan,” kata Putin.
Kapal selam lain dari jenis yang sama, yaitu Kaisar Alexander III, diluncurkan pada Kamis. Angkatan laut berencana untuk menugaskannya setelah uji coba.
Ukraina menghadapi serangan rudal besar-besaran oleh Rusia pada Kamis. Ini adalah gelombang serangan terbesar dalam beberapa minggu yang menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur penting lainnya di tengah cuaca beku.
Sirene serangan udara terdengar di seluruh negeri. Panglima militer Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, mengatakan data awal menunjukkan Rusia menembakkan 69 rudal ke fasilitas energi dan pasukan Ukraina menembak jatuh 54 di antaranya. Sejauh ini tidak ada laporan langsung tentang kematian.
Rusia mengirim drone peledak ke wilayah tertentu semalam, sebelum memperluas serangan dengan rudal jelajah berbasis udara dan laut yang diluncurkan dari pesawat serta kapal strategis di pagi hari.
Pada Kamis, sistem pertahanan udara di Ibu Kota Kiev diaktifkan untuk menangkis serangan. Suara ledakan terdengar di Kota Kiev. Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, mengatakan, setidaknya tiga orang terluka dan dirawat di rumah sakit, termasuk seorang gadis berusia 14 tahun. Dia memperingatkan pemadaman listrik di ibu kota, meminta orang untuk menimbun air dan mengisi daya perangkat elektronik mereka.
Anastasia, seorang petugas medis yang berlindung di stasiun kereta bawah tanah Kiev pada Kamis mengatakan, dia sudah lelah dengan perang. Dia ingin perang tersebut segera berakhir.
“Kami tidak tahu berapa lama perang akan berlangsung. Kami merasa takut setiap hari," ujar Anastasia yang hanya memberikan nama depan.