Aburizal Bakrie: Pilih Capres tak karena Popularitasnya
Pilpres memilih seorang pemimpin bangsa yang dapat mengayomi seluruh komponen bangsa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyampaikan catatan akhir tahun 2022. Salah satu catatannya adalah terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang hendaknya menjadi momen kelanjutan, perbaikan, dan perubahan bagi bangsa.
Keberhasilan yang sudah dicapai oleh pemerintahan sebelumnya, harus dilanjutkan oleh pemimpin periode 2024-2029. Sedangkan kebijakan yang dinilai masih kurang haruslah diperbaiki. "Dengan demikian Pilpres 2024 tidak hanya memilih seorang calon presiden karena popularitasnya, tapi juga memilih seorang pemimpin bangsa yang dapat mengayomi seluruh komponen bangsa," ujar Aburizal lewat keterangannya, Jumat (30/12/2022).
Calon presiden berikutnya harus memiliki visi kenegaraan dan konsep pembangunan selama lima tahun ke depan secara jelas. Hal itu sebagai bagian dari tujuan bernegara, sebagaimana digariskan dalam pembukaan konstitusi yakni ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’.
Di samping itu, ia sendiri memaklumi adanya keriuhan dari partai politik jelang Pilpres 2024. Dewan Pembina Partai Golkar mengingatkan bahwa setiap peserta harus bekerja sama mensukseskan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi, dengan bersaing secara sehat.
"Lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta melaksanakan prinsip jujur dan adil dengan konsisten terutama oleh penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara," ujar Aburizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu juga melihat, ekonomi Indonesia ditandai dengan tren kenaikan pertumbuhan positif. Namun demikian, perekonomian global pada 2023 diperkirakan mengalami perlambatan.
Berdasarkan situasi sosial politik dan kondisi perekonomian nasional yang diperkirakan terjadi pada 2023, Dewan Pembina Partai Golkar mengingatkan perlunya peningkatan peranan aktif dari segenap kader Partai Golkar untuk mensukseskan Pemilu 2024 dan perekonomian nasional.
"Soliditas dan konsolidasi partai merupakan prasyarat untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2024, serta peningkatan peranan partai dalam dalam memajukan bangsa dan negara," ujar pria yang akrab disapa Ical itu.