PLN Rampungkan Infrastruktur KEK dengan TKDN 84 Persen
Dengan infrastruktur masyarakat tidak perlu khawatir tentang kecukupan listrik
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- PT PLN (Persero) merampungkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan (PIK) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 84 persen.
Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad dalam keteranganyang diterima, Kamis, mengatakan dioperasikannya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Likupang-Panikiditujukan guna meningkatkan keandalan listrik di wilayah yang dicanangkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tersebut.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN. Olly mengatakan, dengan adanya infrastruktur ini masyarakat tidak perlu lagi khawatir tentang kecukupan pemenuhan listrik.
Sebab, keandalan listrik di Likupang menurutnya, akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Serta, dapat menunjang percepatan pembangunan pariwisata di Likupang yang juga merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang ada di Sulawesi Utara.
"Kami selaku pemerintah provinsi Sulawesi Utara mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membangun infrastruktur ketenagalistrikan untuk mendorong perekonomian di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang," ujarnya.
Bupati Minahasa Utara Joune Ganda memastikan dukungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara kepada PLN dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayahnya. "Dengan keberhasilan PLN mengoperasikan jaringan transmisi ini akan semakin membantu perkembangan perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara kedepannya," kata Joune.
General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis menjelaskan, jaringan SUTT 150 kV Likupang-Paniki dikerjakan oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut). Jaringan ini melewati empat Kecamatan dan 17 Desa, mulai dari Gardu Induk Likupang hingga Gardu Induk Paniki dengan panjang lintasan 29,78 kilometer-route (kmr) dan 88 tower.
Anis menambahkan bahwa dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan ini PLN melibatkan berbagai potensi dalam negeri baik dari komponen pendukung konstruksi bangunan hingga sumber daya manusia yang mengerjakan proyek ini. Sehingga TKDN proyek ini mencapai 84 persen dan turut menggerakkan ekonomi dalam negeri.
Selain SUTT 150 kV Likupang-Paniki, PLN UIP Sulawesi juga berhasil menyelesaikan pembangunan Interbus Transformator (IBT) 60 MVA Gardu Induk (GI) 150 kV Likupang (New) dan GI 150 kV Paniki (Ext) yang ditandai dengan pemberian tegangan pertama (energize) oleh PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi.
Adanya Interbus Transformator (IBT) 60 MVA ini menurut Anis, akan menghubungkan sistem 70 kV dan 150 kV pada Gardu Induk Likupang sehingga pasokan listrik menjadi semakin andal karena sistem terkoneksi.
Anis juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan sehingga infrastruktur tegangan tinggi ini bisa beroperasi. "Kami berterima kasih kepada seluruh pihak baik jajaran pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat yang telah mendukung PLN dalam menyelesaikan infrastruktur ketenagalistrikan ini," ujarnya.