Pangeran Harry Dikecam, Dianggap Eksploitasi Mendiang Caroline Flack demi Penjualan Buku

Pangeran Harry mengungkit peristiwa mantan kekasihnya, Caroline Flack, bunuh diri.

REUTERS/Nacho Doce
Pangeran Harry dikecam karena dianggap mengeksploitasi kisah asmarahnya dengan mendiang presenter TV Caroline Flack di buku atau memoarnya berjudul Spare. (ilustrasi)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pangeran Harry menceritakan banyak hal dalam memoarnya, Spare. Salah satu yang dikisahkan yaitu tentang kehidupan asmaranya dulu dengan mendiang Caroline Flack.

Baca Juga


Flack adalah presenter televisi dan radio asal Inggris, yang telah meninggal dunia pada 15 Februari 2020. Memoar yang sudah dijual di Spanyol beberapa hari sebelum tanggal perilisan mengungkap detail hubungan Harry dengan mendiang Flack.

Beberapa poin yang diulas yakni mulai dari bagaimana mereka pertama kali bertemu, kata-kata perpisahan ketika mengakhiri hubungan, hingga reaksinya yang mengejutkan terhadap berita tragis di mana Caroline bunuh diri pada 2020. Harry juga tidak segan mengatakan bahwa momen kebersamaan dengan Caroline adalah hal yang mengesankan.

Keputusan Harry untuk mengasuhkan romansa lawas dengan Flack mendatangkan kecaman. Salah satunya dari mantan agensi Caroline tampak tak suka dan menuduh pangeran Harry menggunakan kisah hubungan masa lalunya untuk mendongkrak penjualan buku.

“Benar-benar menjijikkan bagi Pangeran Harry untuk mengungkapkan detail hubungan pribadi dengan Caroline Flack. Keputusan Harry untuk mengungkit semua hal tentang hubungan mereka dan hal buruk tentang Caroline hanya untuk mendongkrak penjualan bukunya sangat mengerikan dan aneh,” kata mantan agensi bernama Alex Mullen seperti dilansir Mirror, Senin (9/1/2023).

Tindakan Harry yang mengungkit kembali momen tragis ketika Flack bunuh diri juga dinilai menjijikkan. Pada Februari 2020, Flack meninggal setelah bunuh diri diduga depresi menghadapi tekanan publik karena dituduh melakukan kekerasan terhadap kekasihnya Lewis Burton.

“Harry mengungkit luka lama, yang mana momen itu membuat Caroline sangat terluka. Dan dia menulis seolah-olah tahu mengapa Caroline mengambil nyawanya sendiri, menirukan laporan media seolah-olah itu adalah kenyataan. Padahal di tidak tahu apa-apa,” jelas Mullen.

Mullen kemudian menyinggung bagaimana seharusnya pangeran Harry dan Meghan Markle mungkin telah menyakiti perasaan Ratu Elizabeth II. "Mungkin dia harus mempertimbangkan bagaimana dia dan Meghan Markle mungkin telah menyakiti perasaan Ratu Elizabeth II saat dia kehilangan suaminya dan saat dia sedang menjalani kehidupan di akhir hayatnya,” kata Mullen.

Mullen menyarankan agar keluarga kerajaan harus segera mencabut semua gelar untuk Pangeran Harry dan Meghan Markle. Dalam kutipan dari Spare, yang diterbitkan oleh US Weekly, Harry mengingat pertama kali bertemu dengan mantan pembawa acara "Love Island" di sebuah restoran saat keluar malam bersama seorang teman pada 2009. Harry mengatakan, dia diperkenalkan dengan Flack beberapa bulan setelah putus dengan mantan pacar lamanya, Chelsy Davy, hubungan yang juga diungkap dalam buku memoar barunya.

“Dia tidak terkejut ketika tahu saya tak mengenalnya. Tapi dia pribadi yang lucu, manis dan keren,” kata Harry menuliskan kesan pertama saat bertemu Flack.

Harry juga menulis bagaimana media Inggris memberitakan Caroline Flack dengan citra negatif.  “Dia digambarkan di salah satu koran sebagai pribadi yang kasar hanya karena pernah bekerja di pabrik atau semacamnya. Ya Tuhan, pikirku, apakah kita benar-benar negara arogan?,” kata Harry.

Dalam bukunya, Harry juga membahas tentang pertama kali mendengar kabar bahwa Flack telah meninggal setelah bunuh diri dan turut berbelasungkawa.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler