Ini Tujuh Pernyataan Megawati Jadi Perbincangan Hangat Netizen

Megawati menegaskan pengumuman capres PDIP merupakan kewenangannya.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Peny

Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-50 partai mendapat perhatian luas publik. Pandangan netizen di media sosial pun beragam, ada merespons dengan tanggapan-tanggapan lucu, memuji atau menyepelekan. 

Tapi bagaimanapun, Megawati belum mengumumkan siapa kandidat capres PDIP yang akan diusung dalam pemilu mendatang. Padahal pengumuman itu sudah ditunggu-tunggu banyak pihak. Ia hanya menyatakan bahwa pengumuman calon merupakan hak prerogatifnya. Berikut pernyataan-pernyataan Megawati yang menarik perhatian.

1. Ratu Preman

Baca Juga



Megawati mengaku kaget ketika pertama kali mendengar julukan Ratu Preman. "Zaman dulu Ibumu ini dikasih nama Ratu Preman. Lho, saya sendiri kaget lho," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

Megawati menceritakan ketika itu ia sedang berangkat dari rumah menuju kantornya. Padahal saat itu, ia pikir yang disebut sebagai Ratu Preman adalah salah satu pengawalnya.

"Yang (lucu) terutama, 'Ratu Premannya ada di mana yo?' Kan ada pengawal saya, (saya tanya) 'eh Ratu Premannya sopo toh?' 'Lho ya ibu lah'," ujar Megawati menirukan percakapannya kala itu dengan mimik serius.

"Kok panggilannya Ratu Preman. Wah, keren, emang banyak anak buahku preman tahu enggak, aih gawat," sambung Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Julukan tersebut terasa benar, ketika Megawati menceritakan  Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Ia menyebut FX Rudy sebagai preman, karena masa lalunya yang kerap berkelahi. "Itu Pak Rudy itu urusannya maunya berantem melulu, hmmm, dulu dia itu preman loh," ujar Megawati.

2.'Pengumuman Capres Urusan Gue'

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa perayaan HUT ke-50 partainya merupakan bentuk konsolidasi. Mengingat dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, ia tak bertemu langsung dengan ribuan kadernya.

Ia pun mengaku belum akan mengumumkan calon presiden yang akan diusung. Keputusan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan kewenangannya berdasarkan hasil Kongres V PDIP.

"Ngopo to yo orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini yang ditunggu-tunggu kalau orang main tarohan udah masang sing arep yang diumumke Ibu sopo," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

"Ini urusan gue," sambung Megawati disambut tawa ribuan kader.

3.Jokowi Hanya Dua Periode

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri meminta semua pihak untuk menaati kontitusi yang berlaku. Termasuk ihwal masa jabatan presiden yang dibatasi maksimal selama dua periode.

"Kalau sudah dua kali (periode), ya maaf dua kali," ujar Megawati dalam pidato HUT ke-50 PDIP di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (10/1).

Ia mengingatkan agar semua pihak tak mudah dan semena-mena mengubah aturan yang sudah berlaku di negeri ini. Mengingat aturan yang ada saat ini telah melewati penyusunan dan pembahasan yang sangat panjang. "Kalau memang sudah diputuskan bersama ya itu yang dijalankan," tegas Megawati.

 




4.Kritik Partai tak Cetak Kader

Dalam pidatonya, Megawati mengkritik partai yang tak melakukan kaderiasi dengan baik dan mengusung capres dari luar.

"Padahal sudah jelas pemilu itu ada calon itu harusnya ada. Jadi pertanyaan saya mau bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa itu organisasi partai politik jadi terang dong internalnya harus mempersiapkan. Saya tidak tahu kalau di tempat lain mempersiapkan itu apa namanya. Kalau di kita (PDIP) sudah jelas itu kader," ujar Megawati di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

Kendati demikian, ia mengimbau seluruh kader PDIP untuk fokus membantu rakyat. Adapun terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia meminta semua pihak untuk menunggu, mengingat itu merupakan kewenangannya.

"Kalian masih mikir mau kedudukan saja, tunggu saja, kamu bermain saya bermain. Saya tidak mau, kita ada di sini berbakti bagi bangsa dan negara dan bagi akar rumput," ujar Megawati.

5.Pura-pura Sahabat

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya akan berulang pada 23 Januari mendatang. Namun ia mengaku tak akan menggelar perayaan besar-besaran.

"Aku mau makan sama anak cucu wae, yang merasa sahabatku, saya undang. Yang ndak sahabat, ndak (diundang)," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

Dirinya mengaku tak akan mengundang orang-orang yang tak dianggap sahabatnya. Lanjutnya, Megawati berseloroh bahwa terkadang ada orang yang mengaku-ngaku sebagai sahabat ketika ada perlunya saja.

"Ya kan banyak, banyak loh yang ndak seneng sama saya, tapi kalau udah perlu baru pura-pura bersahabat," ujar Megawati.

6. Jokowi Kasihan Kalau tak Ada PDIP

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri melontarkan candaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, seharusnya ia mendapatkan perhargaan karena PDIP menjadi pelopor pencegahan stunting pada anak.

"Pak Jokowi iku yo ngono lho mentang-mentang. Lho iya padahal Pak Jokowi kalau gak ada PDIP juga aduh kasihan dah," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

PDIP, jelas Megawati, adalah sosok yang mengatarkan dan memenangkan Jokowi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Termasuk dalam pemilihan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi pada Pilpres 2019.


7. Kader Mesti Paham Ibu

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa partainya memiliki tiga pilar yang harus dijalankan. Namun, ia menyoroti masih adanya orang-orang yang tidak disiplin dan tak menjalankan tiga pilar tersebut.

Meski tak keluar dalam dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Megawati tetap melakukan pemantauan terhadap kader-kadernya. Tegasnya, kadernya yang tidak berdisiplin dalam berpartai adalah sosok yang tidak memiliki harga diri.

"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP, di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler