Penyebab Milan Dipermalukan Torino Meski Tampil di Kandang dan Unggul Jumlah Pemain

Ini jadi kekalahan yang menyesakkan bagi Milan.

EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Jalannya laga yang keras antara AC Milan dan Torino di San Siro, Kamis (12/1/2023).
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kejutan terjadi pada babak 16 besar Coppa Italia musim ini. AC Milan takluk 0-1 dari Torino di Stadion San Siro, Kamis (12/1) dini hari WIB.

Baca Juga


Sejatinya Rossoneri diuntungkan menjadi tuan rumah. Ditambah lagi sejak menit ke-70, anak asuh Stefano Pioli unggul jumlah pemain. Bek Il Toro, Koffi Djidji, mendapat kartu merah.

Keadaan demikian tak mampu dimanfaatkan Il Diavolo dengan baik. Pioli kecewa berat. Ia menilai pasukannya kurang tenang saat menguasai bola.

"Kami tergesa-gesa, mencoba melepaskan tembakan dan umpan silang daripada membuka pertahanan. Ini kekecewaan besar, tak dapat disangkal, kami ingin melewatinya," kata juru taktik kelahiran Parma ini kepada Sport Mediaset, dikutip dari Football Italia.

Pioli merasa AC Milan tidak menampilkan ketajaman yang diperlukan. Alhasil, mereka mengalami kebuntuan ketika memasuki sepertiga pertahanan lawan. Tak ada kombinasi di area itu.

Sang arsitek menurunkan Charles de Ketelaere sebagai ujung tombak. Menurutnya, ini bagian dari rotasi. Ia tidak mungkin selalu memasang Olivier Giroud yang baru kembali dari Piala Dunia di setiap pertandingan.

"Saya pikir dia (De Ketelaere) bergerak dengan baik, melakukan beberapa hal baik, tetapi jelas semua orang mengharapkan dia untuk menjadi penentu dan memberikan pengaruh. Kami semua seharusnya melakukannya dengan lebih baik malam ini," ujar Pioli.

Kedua kalinya Ivan Juric mengalahkan Stefano Pioli musim ini. Sebelumnya terjadi di pentas Serie A. Saat itu Torino unggul 2-1 atas Milan.

Menurut Pioli, timnya tidak banyak memberikan lawan kesempatan berkembang. Namun, dari sedikit kans, Il Toro bisa mencetak gol. Setelahnya, Rossoneri sulit membalikkan keadaan.

"Seperti yang saya katakan, kami kurang tajam dan tenang. Kami tidak menggerakkan bola dengan cukup cepat selama 90 menit, kemudian kami kehilangan presisi dalam passing kami. Sekali lagi karena kami terburu-buru. Penyesalannya adalah setelah kartu merah karena kami melakukan begitu banyak tembakan ketika kami bisa membuat rekan setim di posisi yang lebih baik," ujar juru taktik 57 tahun ini menegaskan.

Dengan demikian, Milan kini fokus ke Serie A dan Liga Champions. Theo Hernandez dan rekan-rekan juga bakal memperebutkan Piala Super Italia kontra Inter Milan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler