Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Pengolahan Tembakau

Airlangga menyatakan, pengembangan industri pengolahan tembakau terus didorong.

Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pengembangan industri pengolahan tembakau yang inovatif terus didorong pemerintah dan sekaligus diharapkan dapat meningkatkan investasi.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pengembangan industri pengolahan tembakau yang inovatif terus didorong pemerintah dan sekaligus diharapkan dapat meningkatkan investasi. Industri itu juga memiliki multiplier effect luas dan menjadi salah satu sektor penyerap tenaga kerja cukup tinggi.

Baca Juga


Airlangga secara virtual meresmikan fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap oleh PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/1). Ekspor perdana dilakukan ke Malaysia dan Filipina, selanjutnya ekspor direncanakan ke 40 negara lainnya.

"Investasi yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk ini diharapkan dapat memberi dampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor. Di antaranya sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D," jelas dia.

PT HM Sampoerna Tbk telah merealisasikan investasi sebesar 186 juta dolar AS, melebihi komitmen investasi yang ditargetkan sebelumnya. Fasilitas produksi mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 dengan kapasitas 15,45 miliar batang per tahun dan melibatkan kurang lebih 500 pekerja terampil yang didukung fasilitas penelitian dan pengembangan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, ekspor perdana produk tembakau inovatif ini merupakan bukti nyata bagian dari strategi salah satu sektor industri manufaktur. “Jadi ini kita dapat dua, investasi dapat, untuk ekspor berarti ini mendorong neraca perdagangan kita. Kemudian multiplier effect-nya di sektor riil dapat semuanya,” tuturnya.                                 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler