Gunung Kerinci dan Marapi Erupsi, Akses Penerbangan Terdekat Masih Beroperasi Normal

tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang berada di dalam zona sebaran erupsi.

ANTARA FOTO
Gunung Kerinci mengembuskan gas dan material ke udara yang terlihat dari Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Sabtu (5/11/2022). Gunung Kerinci yang masih berada pada level II (waspada) itu kembali mengalami erupsi.
Rep: Intan Pratiwi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaerupsi Gunung Kerinci di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat Rabu (11/1/2023) kemarin, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan infrastruktur dan operasional penerbangan di bandara terdekat dari Gunung Kerinci dalam kondisi normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni mengatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG), dan Penyelenggara Bandar Udara serta pihak terkait lainnya.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mendapatkan informasi update perkembangan erupsi Gunung Kerinci. Sampai saat ini infrastruktur dan jalur penerbangan di bandara terdekat dengan sumber erupsi masih normal," katanya.

Berdasarkan informasi dari Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), diinformasikan bahwa tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang berada di dalam zona sebaran erupsi Gunung Kerinci.

“Bandara Depati Parbo yang merupakan bandara terdekat dari sumber letusan masih beroperasi normal. Saat ini, kondisi bangunannya dalam kondisi normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah kontingensi sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.

Kristi memerintahkan kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dan seluruh stakeholder penerbangan, agar terus memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan pascaerupsi Gunung Kerinci.

“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanis. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Kerinci, yang dapat berpotensi memengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” ucapnya.

Sementara itu, Gunung Marapi yang masih berada di lokasi Pegunungan yang sama dengan Gunung Kerinci, yaitu Bukit Barisan juga mengalami erupsi pada Kamis (12/1).

"Begitupun dengan erupsi Gunung Marapi, sampai saat ini, tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang terdampak," ujar Kristi.


Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler