Ukraina: KTT Perdamaian Mungkin Digelar Bulan Depan di New York
KTT perdamaian untuk akhiri perang di Ukraina diperkirakan akan digelar di New York
REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- KTT perdamaian yang ditengahi PBB untuk mengakhiri perang di Ukraina diperkirakan akan digelar di New York pada 24 Februari, kata duta besar Ukraina untuk Turki.
"Kami percaya, kemungkinan besar itu akan dilakukan di New York di dalam naungan PBB pada 24 Februari," kata Vasyl Bodnar kepada Anadolu Agency ketika ditanya tentang KTT perdamaian yang diumumkan oleh pemerintahan Kiev yang diharapkan akan dimediasi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Mengenai laporan Rusia tidak akan ambil bagian dalam KTT tersebut, Bodnar mengatakan, "Bagaimana Anda bisa mengundang negara yang tidak menginginkan perdamaian untuk konferensi perdamaian?"
Pertama-tama, kata dia, itu “tidak wajar, dan kedua, (itu) tamparan brutal terhadap keseluruhan gagasan, karena Rusia adalah negara yang merusak perdamaian dan mereka ingin melanjutkan perang dengan pendudukan wilayah Ukraina.”
Menyampaikan adanya harapan untuk perdamaian di kawasan itu, dia mengatakan ini hanya dapat dicapai dengan mendorong Rusia keluar dari wilayah Ukraina dan “dunia harus menekan Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya.”
Menekankan pentingnya memulihkan integritas teritorial Ukraina, Bodnar mengatakan “ini adalah perang untuk pembebasan dan kemerdekaan.”
“Kita perlu membebaskan wilayah kita, memperbaharui integritas wilayah kami dan membangun hak berdaulat di wilayah kedaulatan kami,” tambah dia.
Perang untuk bertahan hidup
Konflik di Ukraina telah meningkat di timur kota Bakhmut dan sekitarnya di wilayah Donetsk, Bodnar mengatakan ada juga bentrokan perkotaan di beberapa wilayah tersebut.
Memperhatikan meski kehancuran di kota Bakhmut dan kota terdekat Soledar akibat serangan Rusia cukup intens, dia mengatakan bahwa pasukan Ukraina sedang bekerja untuk mempertahankan dominasi mereka di wilayah tersebut.
“Bagi kami, perang ini adalah perang untuk bertahan hidup, perang untuk kemerdekaan dan perang untuk kedaulatan,” tekan dia, seraya menambahkan bahwa Ukraina membela diri sesuai dengan hukum internasional.
'Turki bantu Ukraina dengan pembicaraan damai'
Memuji inisiatif Turki pada isu-isu seperti mengakhiri perang dan menetapkan gencatan senjata, Bodnar mengatakan, “Saya sangat berterima kasih karena, sejak awal perang, Turki telah membantu Ukraina dengan pembicaraan damai, mediasi, dan menyelesaikan beberapa masalah praktis."
“Dan secara de facto, Turki sudah menerapkan beberapa poin yang belum diusulkan dan diformalkan seperti, ketahanan pangan.”
Menunjukkan pentingnya Perjanjian Koridor Gandum via Laut Hitam yang ditandatangani dengan inisiatif PBB dan Turki, Bodnar mengatakan bahwa "Ukraina dan Turki sekarang adalah penyelamat dunia dari kelaparan."
“Karena inisiatif biji-bijian ini, koridor biji-bijian, biji-bijian dari Ukraina, dua inisiatif ini, mereka membantu negara-negara yang membutuhkan makanan. Kedua negara bertanggung jawab atas ketahanan pangan global. Itu penting,” tukas dia.