KSAU Hentikan Operasi Pesawat Hercules yang Sudah Terbang 47 Tahun
Dalam waktu dekat, hadir pesawat C-130J yang bakal memperkuat TNI AU.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menghadiri tradisi penghentian operasi pesawat C-130B Hercules A-1312 di di Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (13/1/2023). Penghentian operasional pesawat A-1312 ditandai Fadjar dengan penandatanganan plakat di badan pesawat C-130B retrofit A-1312 tersebut.
Dia didampingi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma Zulfahmi dan Komandan Skadron 32 Letkol Pnb Yudhi Bandung. Hal itu menandai berakhirnya 47 tahun pengabdian pesawat A-1312 yang telah banyak terlibat dalam operasi militer selain perang (OMSP) di negeri ini.
Pesawat Hercules melaksanakan terbang terakhir pada 7 November 2022 saat melaksanakan terbang latihan rutin di Lanud Abdulrachman Saleh, hingga resmi dinyatakan berhenti beroperasi pada 9 November 2022. Dalam sambutannya, Fadjar mengatakan, setelah 47 tahun pengabdiannya, pesawat A-1312 telah berjasa besar bagi Indonesia.
Hal itu karena pesawat Hercules tersebut melalui Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), telah digunakan untuk mendukung berbagai operasi militer perang (OMP) maupun OMSP, di berbagai penjuru nusantara dengan aman dan selamat.
"Saya selaku KSAU juga memberikan apresiasi kepada seluruh kru, teknisi, dan segenap jajaran yang telah terlibat dalam mengantarkan pesawat Hercules A-1312 sampai pada penghujung dharma baktinya dengan catatan yang sangat baik dan sukses," ucap Fadjar dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Fadjar menyatakan, TNI AU akan terus diperkuat dengan berbagai alutsista modern. Salah satunya dalam waktu dekat akan hadir C-130J yang bakal memperkuat TNI AU. Hercules tipe terbaru tersebut menggantikan C-130B yang sudah habis usia pakainya setelah menjalani 45 ribu jam terbang.
Turut hadir dalam kunjungan ke Lanud Abdulrachman Saleh adalah Pangkoopsudnas Marsdya M Tony Harjono, Asrena KSAU Marsda Purwoko Aji P, Asops KSAU Marsda M Khairil Lubis, dan Aslog KSAU Marsda M Fadjar, serta perwira tinggi (pati) TNI AU lainnya.
Sementara itu, Fadjar dalam kunjungan tersebut juga meresmikan gedung simulator pesawat Casa NC-212i. Gedung simulator pesawat Casa NC212i 'Agung Priantoro' merupakan fasilitas dan latihan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh yang dilengkapi flight training device (FTD) bertempat di Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh.
Nama Agung Priantoro diabadikan menjadi nama gedung simulator pesawat NC-212i karena almarhum merupakan penerbang Skadron 4 yang menjadi korban jatuhnya pesawat Casa 212 di Gunung Salak, Kabupaten Bogor. Berdasarkan catatan Republika.co.id, pesawat jatuh dari ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut pada 26 Juni 2008.
Fadjar menyampaikan, dengan adanya fasilitas simulator FTD, tentunya diharapkan profesionalisme penerbang semakin tinggi, meningkat dan membuat kepercayaan diri para kru yang menerbangkan meningkat. "Dan ujungnya untuk keselamatan terbang," ucap Fadjar.