Forum Milenial Nusantara Ajak Mahasiswa Tangkap Peluang Ekonomi Dari IKN

Pemindahan IKN ke Kaltim akan mendorong pemerataan perekonomian di Indonesia.

Istimewa
Diskusi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (13/1). Tema yang diangkat adalah Pemindahan IKN Jadi Stimulus Pemerataan Ekonomi.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- FORUM Milenial Nusantara kembali menggelar diskusi publik seputar keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (13/1). Tema yang diangkat adalah Pemindahan IKN Jadi Stimulus Pemerataan Ekonomi. 


Diskusi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, itu, dihangatkan dengan kehadiran tiga narasumber. Mereka ialah Naufal Ferdiansyah, Ketua Umum Senat Mahasiswa FEB Universitas 17 Agustus 1945 Kota Samarinda; Muhammad, Presiden Mahasiswa BEM Politeknik Pertanian Negeri Kota Samarinda dan Revy Fadly Robby Rachmadi, Ketua Umum HMJ Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman. 

Menurut Husain Firdaus, Ketua Forum Milenial Nusantara, perekonomian Indonesia pasca-pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur, sangat penting. Pasalnya, pemindahan IKN sangat terkait dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Perpindahan ibu kota tentu akan berpengaruh pada peningkatan sektor perekonomian di wilayah penyangga IKN. Oleh karena itu, masyarakat lokal Kaltim perlu bersiap untuk menyambut potensi peningkatan perekonomoian di sekitar wilayah pembangunan IKN," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/1/20230. 

Pembangunan IKN akan dimulai pada 2023. Jika sesuai rencana pada 2024 akan dilaksanakan upacara bendera memperingati HUT RI di lokasi IKN. Karena itu, perlu dilakukan persiapan yang matang khususnya oleh masyarakat sekitar dalam menyambut rencana besar tersebut. Forum Milenial Nusantara, lanjut Husain, berupaya terus menyosialisasikan pemindahan IKN ini kepada kalangan mahasiswa. 

"Kami harus mengedukasi kaum milenial, khususnya mahasiswa agar mereka menyiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN," katanya. 

Pada kesempatan itu, Naufal Ferdiansyah melontarkan, tantangan bagi mahasiswa di Kalimantan Timur untuk berkontribusi. Sekaligus, peduli terhadap rencana besar pemerintah memindahkan ibu kota ke IKN Nusantara di wilayah Kalimantan Timur. 

"Tidak perlu ada keraguan lagi karena pemindahan IKN sudah memiliki payung hukum, yakni UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN. Karena itu, ada potensi dan peluang besar yang akan didapat masyarakat dan anak muda di Kaltim," katanya. 

Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda itu mengatakan, selama ini Kalimantan Timur sudah menyumbang pendapatan domestik yang cukup besar bagi negara. 

Untuk itu, dengan keberadaan IKN Nusantara, masyarakat lokal akan mendapat stimulus, sehingga mampu meningkatkan potensi perekonomian. Sektor ekonomi, lanjutnya, akan menggeliat di Kalimantan Timur. Untuk itu, warga harus mendukung iklim investasi yang baik, sehingga para investor dari negara lain mau mendukung terwujudnya pemindahan IKN.

"Pasalnya, dengan alokasi 20% angggaran dari APBN tidak akan cukup untuk menuntaskan pembangunan IKN. Dukungan investor sangat penting," kata Naufal. 

Revy Fadly Robby Rachmadi menegaskan, tema diskusi merupakan fakta yang terjadi di seputar pemindahan IKN. "Saya sepakat pemindahan IKN ke Kaltim akan mendorong pemerataan perekonomian di Indonesia," katanya.

Dia memaparkan, pemindahan itu akan mendorong adanya pergerakan warga dari luar Pulau Kalimantan. Kunjungan mereka ini akan menggerakkan perekonomian, karena akan meningkatkan permintaan fasilitas akomodasi dan kuliner. "Ini sangat menguntungkan warga lokal Kaltim dan harus mampu dimanfaatkan. Permintaan yang tinggi akan memengaruhi peningkatan daya beli warga lokal," kata Ketua Umum HMJ Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler