Perajin Barongsai di Cirebon Terima Pesanan dari Berbagai Daerah

Pesanan barongsai buatan perajin di Cirebon meningkat menjelang Imlek.

Dok. Republika
Menjelang tahun baru Imlek, perajin barongsai di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendapat pesanan dari berbagai daerah.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Barongsai biasanya menjadi salah satu atraksi yang memeriahkan perayaan tahun baru Imlek. Momen Imlek tahun ini pun menjadi berkah tersendiri bagi perajin barongsai di Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.


Salah satunya Tri Siswoyo (34 tahun). Menjelang Imlek tahun ini, ia mengaku sudah mendapatkan pesanan barongsai dari berbagai daerah, yakni dari Bandung, Bogor, Jakarta, Bojonegoro, juga Palembang. Ada delapan pesanan barongsai. “Alhamdulillah, pesanan pembuatan barongsai sekarang ada lagi. Berbeda kondisinya saat pandemi Covid-19,” ujar pria yang akrab disapa Woyo itu, Sabtu (14/1/2023).

Di saat kondisi pandemi Covid-19, dengan kebijakan pembatasan aktivitas, Woyo mengaku sama sekali tidak mendapatkan pesanan barongsai. Hal itu diperkirakan akibat dampak kebijakan pemerintah yang membatasi pertunjukan barongsai di mal, hotel, ataupun restoran. Woyo bersyukur kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut. Ia kini mendapatkan order lagi untuk membuat barongsai.

Woyo membuat barongsai bersama beberapa temannya. Butuh keterampilan dan ketekunan untuk membuat bagian kepala barongsai. Bagian kepala barongsai itu dirakit terlebih dulu menggunakan kayu dan paku kecil. Proses memaku kayu mesti hati-hati karena bisa merusak kayu.

Kepala barongsai kemudian dilapisi bahan khusus dan dicat. Setelah itu, kepala barongsai dipasangi sejumlah ornamen, seperti bagian mata dan bulu. Kepala barongsai yang dibuat Woyo ini dilengkapi sistem khusus agar matanya bisa berkedip, bagian mulutnya dapat membuka dan menutup, serta bagian telinganya bisa bergerak naik turun. 

Barongsai yang dibuat Woyo ini mempunyai tampilan muka yang garang. “Supaya karakter barongsainya lebih kuat,” kata Woyo.

Selain membuat barongsai, Woyo juga memproduksi pakaian dan sepatu untuk para pemainnya, dengan corak yang seragam. Hal itu ditujukan agar barongsai dan pemainnya terlihat lebih menarik dan senada.

Woyo menjual satu set barongsai, beserta pakaian dan sepatu untuk dua orang pemainnya, dengan harga bervariasi. Harganya disebut berkisar Rp 2,5 juta-7 juta, bergantung tingkat kerumitannya.

Bukan hanya barongsai untuk pertunjukan. Woyo juga membuat barongsai dalam bentuk gantungan kunci. Meskipun ukurannya kecil, gantungan kunci itu dibuat mirip barongsai asli. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
 
Berita Terpopuler