Ketika Muhammad Ali Sanjung Kehidupan Sosial Arab Saudi, Bahas 'Bahaya' Rok Mini
Ali menyatakan, istri sah tak boleh 'dipamerkan'.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, 81 tahun lalu, Muhammad Ali lahir ke dunia. Ali, dikenal bukan sekadar garang di atas ring tinju. Tetapi juga lantang mendakwahkan ajaran-ajaran Islam.
Salah satunya bagaimana ia dengan berani mengatakan bahwa cara berpakain wanita Arab dan negara Islam lainnya lebih baik daripada Eropa dan Amerika.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh channel yotube Wesal TV Keluarga dan telah banyak juga channel yang menayangkan, Muhammad Ali dengan tegas mengatakan wanita harus dijaga kehormatannya dengan cara memakainkan pakaian yang tak terbuka.
Presenter dalam wawancara tersebut mengajukan pertanyaan tentang apa yang salah dengan celana ketat padahal itu adalah desain Eropa? Muhammad Ali lalu menjawabnya bahwa untuk melihat manusia baik diminta untuk pergi ke Arab Saudi. Di sana wanita-wanita dengan memakai rok mini pasti akan di tangkap.
Muhammad Ali lalu mengatakan, wanita-wanita yang memakai rok mini rentan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Muhammad Ali tak ingin tubuh istrinya dilihat orang lain serta mendapatkan perlakuan semacam itu.
Menurut pria kelahiran 17 Januari 1942 ini dengan membiarkan istrinya berpakain terbuka di depan publik maka sama saja membiarkan dia dilihat oleh orang banyak lalu membelinya. Ia tak ingin itu terjadi karena istri khusus untuk suami yang sah. Ia menegaskan itu adalah bagian dari ciptaan Allah dan setiap ciptaan Allah adalah berharga yang harus disimpan dengan baik-baik.
Muhammad Ali yang kian bersemangat menjelaskan bahwa sesuatu yang berharga pasti sulit didapakan seperti emas dan brilian dan harganya sangat mahal. “Bukankah istri-istri kita jauh lebih berharga dibandingkan berlian, minyak dan emas? Mengapa istri saya harus berjalan dengan setengah telanjang? Dengan pakaian yang mereka desain dan terlihat dadanya?” Kata Muhammad Ali.
Pernyataan itu juga tak lepas dari suara Muhammad Ali tentang diskriminasi terhadap orang-orang kulit putih. Ya mengenai diskriminasi terhadap orang kulit hitam, Muhammad Ali telah mengalaminya terutama sebelum namanya melambung menjadi seorang petinju yang disegani di atas ring.