Pramugari Sarankan Penumpang Pesawat tak Sembarang Pencet Tombol Call

Penumpang pesawat kerap menekan tombol call untuk minta minuman-makanan.

EPA
Pramugari Southwest Airline mengenakan masker saat bertugas semasa pandemi Covid-19. Tombol call di kabin pesawat tidak dipasang untuk meminta pramugari datang membawakan makanan/minuman.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar penumpang beranggapan bahwa tombol "call" (panggil) di atas kabin bisa digunakan ketika mereka membutuhkan minum atau sesuatu lain dari awak kabin, tapi ternyata itu tidaklah benar. Seorang pramugari mengungkap bahwa penumpang pesawat banyak yang telah menyalahgunakan tombol tersebut.

Dalam sebuah utas di Reddit, pramugari menjelaskan bahwa tombol tersebut hanya boleh ditekan oleh penumpang yang duduk di dekat jendela yang tidak ingin mengganggu penumpang di sampingnya. Penumpang lain hanya boleh menggunakan tombol tersebut dalam keadaan darurat.

Pramugari tersebut mengatakan bahwa tombol itu tidak boleh digunakan untuk memesan minuman, kecuali oleh penumpang duduk di kursi samping jendela.

"Saya lebih suka orang datang ke belakang untuk memesan minuman, atau hal lainnya. Tapi saya mengerti jika tombol itu dipencet oleh penumpang yang duduk di dekat jendela. Tetapi jika seseorang memanggil berulang kali untuk meminta minuman, saya akan merasa terganggu," kata seorang pramugari, seperti dilansir The Sun, Kamis (19/1/2023).

Kru pesawat lainnya juga mengingatkan bahwa tombol call tersebut hanya boleh digunakan untuk keadaan darurat medis. Anda bisa menekannya kalau membutuhkan kantong sampah untuk muntah, membutuhkan perhatian medis, atau untuk mengabarkan bahwa penumpang di sampingnya terlihat sakit.

Awak kabin lainnya mengatakan bahwa penumpang terkadang menggunakan tombol tersebut untuk meminta kru membersihkan atau membuang sampah dari tempat duduk mereka. Padahal, bukan itu kegunaan dari tombol tersebut.

Yang lain juga berkomentar bahwa umumnya setiap 15-20 menit sekali, awak kabin akan mengumpulkan sampah. Artinya, penumpang tak perlu menekan tombol.

Baca Juga


"Di maskapai penerbangan tempat saya bekerja, itu harus dilakukan, dan kami biasanya sangat konsisten dalam hal mengangkut sampah," jelas pramugari tersebut.

Pramugari lain menyebut, penumpang juga tidak boleh menekan tombol call pada saat-saat yang tidak tepat. Misalnya saat pesawat mendarat atau selama kondisi berbahaya.

"Jangan menekannya ketika pesawat mengalami turbulensi, kecuali jika ada keadaan darurat medis," kata dia.

Sara Nelson, presiden International Association of Flight Attendants, setuju dengan pernyataan para pramugari. "Jangan gunakan tombol call untuk meminta minuman. Sebagai aturan umum, jangan anggap tombol call sebagai tombol vodka-tonik," jelas Nelson.

Sebaliknya, kru menyarankan untuk menghampiri staf di dapur jika menginginkan sesuatu seperti minuman atau selimut. Menanggapi utas tersebut, beberapa pengguna Reddit juga membagikan pengalamannya sebagai penumpang. Mereka juga pernah memencet tombol call untuk meminta makanan.

"Saya baru saja naik penerbangan internasional dan tertidur pada pukul 17.00 ketika mereka membawa makanan. Saya terbangun pada pukul 17:45 dan menyadari bahwa saya melewatkan kesempatan itu, jadi saya menekan tombol call untuk melihat apakah mereka bisa membawakan saya makanan tambahan," kata penumpang tersebut.

"Pramugari menyanggupinya dan dengan sangat baik dia menjelaskan bahwa tombol call itu hanya untuk keadaan darurat. Dia kemudian memanfaatkan interkom untuk mengumumkan ke semua penumpang bahwa tombol call hanya untuk panggilan darurat. Tetapi dia tetap membawakan makanan saya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler