Kebakaran Lahan Gambut di Natuna Semakin Meluas

Lahan gambut merupakan sumber daya yang harus dijaga.

ANTARA/Ario Tanoto
Ilustrasi kebakaran lahan gambut.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Kebakaran lahan gambut di Natuna semakin meluas hingga ratusan hektar setelah dilakukan pemantauan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis sore.


"Tadi kita bersama PUPR telah melakukan pemantauan melalui udara menggunakan drone, tidak kurang dari 300 hektar, untuk data pastinya kita lihat besok, hasil dari pemetaan tadi sore," kata Zulheppy Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Natuna di Ranai, Natuna.

Hasil pemantauan memang sudah tidak terlihat kobaran api besar seperti yang terjadi sebelumnya, namun luas jangkauan sebaran asap semakin meluas.

"Api besar sudah berkurang, tetapi asap di dalam lahan gambut terus merambat meluas hingga mendekat ke Batubi," katanya.

Ia mengatakan, kebakaran menghanguskan lahan pada sisi kiri dan kanan jalan lintas Batubi - Kelarik (Semala) sulit dipadamkan karena tidak bisa terjangkau oleh petugas kebakaran.

"Ini sulit, dan kita perkirakan dampaknya sangat luas, karena tidak terjangkau, jauh ke dalam, terus ke belakang sana, untuk sisi sebelah kiri apinya terhenti karena ada rawa, sisi kanan menuju Desa Gunung Putri asap terus menjalar," ujarnya.

Ia berharap hujan segera turun agar api dalam sekam pada lahan gambut tersebut cepat padam dan tidak masuk di kawasan pertanian milik warga sekitar.

"Tadi sudah ada hujan sedikit, tetapi belum padam sepenuhnya," kata Zulheppy.

Ia juga menghimbau kepada warga tidak melakukan pembakaran lahan saat cuaca panas, mencegah lebih baik karena melakukan pemadaman pada lahan gambut seperti itu sulit dilakukan.

Sebelumnya, berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau telah terjadi kebakaran lahan pada beberapa lokasi yang berbeda selama lima hari terakhir di Pulau Natuna besar sejak Ahad (15/1).

Terjadi di Bunguran Selatan, Bunguran Utara dan Bunguran Timur Laut, ketiganya merupakan lahan kosong dan satu kejadian di Bunguran Timur pada lahan milik warga di daerah Puak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler