Sebagian Besar Korban Pembunuhan Berantai Bantargebang Merupakan Keluarga Pelaku
Istri, mertua, dan anak menjadi korban pembunuhan berantai di Bantargebang, Bekasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa fakta kasus pembunuhan berantai yang tengah diusut Polda Metro Jaya cukup mencengangkan. Sebagian besar korban pembunuhan berantai masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku. Bahkan, salah satu korban adalah istri pelaku Wowon Erawan alias Aki.
"Sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree dari para tersangka, istrinya, mertuanya, anaknya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1).
Selain keluarga pelaku, dari sembilan orang itu dua di antaranya yang menjadi korban pembunuhan berantai adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW). Diduga korban wanita pejuang devisa itu pernah mengirimkan sejumlah uang kepada Wowon. Sejauh ini penyidik telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, masing-masing bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dese Solehudin.
"Ada Dua orang ini yang teridentifikasi 6 orang meninggal di luar Bekasi adalah TKW yang kirimkan uang kepada tersangka," jelas Hengki.
Sebelumnya satu keluarga korban pembunuhan berantai ditemukan tidak sadarkan diri di rumah kontrakan kawasan Bantargebang, Bekasi, pada Kamis lalu. Sebanyak lima orang korban satu di antaranya anak-anak diduga tewas diracun. Kemudian tiga orang berinisial di antaranya dan dua korban lainnya masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bantargebang.
Tiga orang yang tewas berinisial AM (35), RAM (21) dan MR (19). Dalam kasus ini, korban meninggal memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Ketiganya tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.