Kementerian Umumkan Paket Biaya Haji di Arab Saudi Turun 30 Persen
Paket haji pada 2023, nominalnya 30 persen lebih murah dibandingkan tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa lebih dari 90 persen paket haji ekonomi telah terjual sejauh ini, kata laporan media lokal. Menurut Wakil Kementerian Haji dan Umrah untuk Layanan Haji dan Umrah, Dr Amr bin Reda Al Maddah, paket haji pada 2023, nominalnya 30 persen lebih murah dibandingkan tahun lalu.
Dikutip dari Gulfnews, Jumat (20/1/2023), Al Maddah menambahkan, kategori domestik dibagi berdasarkan perusahaan penyedia layanan. Oleh karena itu, daya serap akan diputuskan sesuai dengan jenis layanan yang disediakan di kamp atau penginapan.
Awal pekan lalu, kementerian mengatakan, jemaah haji dalam negeri memiliki pilihan untuk membayar paket haji mereka dalam tiga kali cicilan daripada membayar jumlah penuh di muka, seperti yang diwajibkan sebelumnya.
Untuk memesan tempat, calon jemaah harus melakukan pembayaran sebagian sebesar 20 persen dari total biaya dalam waktu 72 jam sejak pendaftaran. Angsuran kedua sebesar 40 persen harus dibayar pada 7/7/1444 Hijriyah, dan 40 persen sisanya harus dibayar pada 10/10/1444 Hijriyah.
Setiap pembayaran akan memiliki faktur terpisah, dan status haji akan “dikonfirmasi” jika pembayaran dilakukan tepat waktu. Jika pembayaran tidak diselesaikan, pemesanan akan dibatalkan.
Arab Saudi juga telah mencabut semua pembatasan yang diberlakukan pada ibadah haji setelah pandemi virus corona memaksa perampingan acara tahunan selama tiga tahun.
Menteri yang bertanggung jawab atas haji, Tawfiq Al Rabiah, mengatakan, jumlah jemaah haji akan kembali ke angka sebelum pandemi Covid-19 dengan pembatasan, termasuk batasan usia, menurut Kantor Pers resmi Saudi.
Sebelum pandemi, sekitar 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia biasanya berkumpul setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji di kota suci Mekkah. Pada 2020, hanya beberapa ribu penduduk di Kerajaan Arab Saudi yang menunaikan ibadah haji di bawah aturan jaga jarak sosial yang ketat.
Pada 2021, hanya sekitar 60 ribu penduduk ikut serta ibadah haji. Tahun lalu, sekitar satu juta jamaah menunaikan ibadah haji karena dibuka kembali untuk umat Islam di luar negeri.