Airlangga Targetkan Golkar Sumatra Bagian Utara Kuasai 17 Kursi DPR RI
Airlangga menegaskan Golkar mendukung pemilu sistem proporsional terbuka.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU—Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan mampu menguasai 17 kursi DPR RI untuk wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Airlangga mengatakan, secara nasional Golkar sudah menargetkan mampu meraih 20 persen suara nasional atau sebanyak 115 kursi di DPR RI. “Ini melibatkan fungsionaris dan pengurus di provinsi tersebut. Dan tentu dengan target tersebut diharapkan kedepannya sudah siap, karena pemetaan sudah sangat jelas,” tutur Airlangga saat menghadiri Rakornis Partai Golkar Wilayah Sumatra bagian Utara di Hotel Labersa, Pekanbaru, dalam keterangan, Sabtu (21/1/2023).
Ketum Golkar menjabarkan target per wilayah masing-masing provinsi. Provinsi Aceh dari dua kursi yang ada saat ini, memiliki target yang sama, yakni tetap dua. Untuk Provinsi Sumatra Utara, targetnya melonjak dari empat kursi pada Pileg 2019, menjadi tujuh kursi pada Pemilu 2024.
Sementara, di wilayah Provinsi Riau, Airlangga menargetkan empat kursi DPR RI dari sebelumnya hanya dua kursi. Provinsi Kepulauan Riau ditargetkan mampu mengantarkan satu kader Golkar untuk duduk di kursi Senayan. Sedangkan di Provinsi Sumatra Barat, Airlangga menargetkan mampu menyumbangkan tiga kursi DPR RI dari sebelumnya hanya dua kursi.
“Sumatra Barat sekarang dua, targetnya menjadi tiga. (Provinsi) Kepri, Pak Ansar, target satu, tetap satu. Karena kursinya cuma tiga (kemarin), empat 4 sekarang,” tegas Airlangga.
Menurut Ketum Golkar, dengan pemetaan yang detail ini, diharapkan mampu mewujudkan Golkar menjadi partai pemenang Pemilu 2024. Baik pemilu legislatif, maupun pemilihan presiden.
Sebab, Golkar bersama PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah memiliki tiket untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden. Airlangga menegaskan, keberadaan fungsionaris menjadi salah satu kekuatan besar yang dimiliki Partai Golkar.
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengaku, Golkar menjadi satu-satunya partai yang sudah mengatur fungsionarisnya sebesar 200 persen. Menurutnya, tidak mudah bagi sebuah partai untuk bisa menjaring 200 persen dari calon anggota DPR untuk Pemilu 2024.
“Golkar adalah satu-satunya, sekali lagi, satu satunya partai yang sudah mengatur fungsionaris 200 persen, dan tentu ini menjadi kekhawatiran berbagai kawan-kawan yang lain, karena tentu tidak mudah untuk bisa menjaring 200 persen dari calon anggota DPR untuk Pemilu 2024 nanti,” tegas Airlangga.
Airlangga menegaskan, partainya tetap mendukung sistem pemilu proporsional terbuka. Ia mengaku, partai berlambang pohon beringin sudah menginisiasi delapan partai untuk menolak sistem proporsional tertutup. Menurut Airlangga, hal ini agar demokrasi di Indonesia tetap sehat.
“Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberikan kedaulatan kepada rakyatnya, karena ada upaya kedaulatan ini ditarik kembali ke dari rakyat ke DPP, ke pimpinan partai melalui pemilihan tertutup,” tegas Ketum Golkar.