Erick Thohir Pastikan Bersih-Bersih BUMN bersama Kejaksaan Jalan Terus

Pemberantasan korupsi perlu kepemimpinan dan sistem yang tepat.

Republika/Alfian
Menteri BUMN Erick Thohir program bersih-bersih BUMN yang menggandengan Kejaksaan Agung akan jalan terus. Foto ilustrasi
Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan program bersih-bersih BUMN tidak pernah berhenti. Saat ini hasil dari program bersih-bersih BUMN yang melibatkan Kejaksaan Agung maupun aparat penegak hukum lainnya, mulai menunjukkan hasil.


Hal ini disampaikan Erick Thohir saat menjadi pembicara dalam diskusi pemaparan hasil survei LSI: ‘Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini’, Ahad (22/1/2023).

Menjawab pertanyaan tentang bersih-bersih BUMN, Erick mengatakan, dalam kasus-kasus di BUMN, seperti Jiwasraya, sebelumnya tidak pernah ada ketegasan, namun ketika Erick Thohir menyampaikan masalah itu kepada Presiden Jokowi,

“Pak ini ada kasus besaryang selama ini tidak ditangani, tetapi saya secara pribadi dan saya yakin Bapak (Jokowi) juga sama, tidak mungkin dana pensiun, masa depan para pensiunan itu dirampok. Itu terjadi di Jiwasraya, Asabri,” kata Erick Tohir dalam diskusi.

Hal ini yang mendorong Erick Thohir melakukan pelaporan langsung kepada Kejaksaan Agung, dan bekerja sama dengan KPK. Dalam kerja sama dengan Kejaksaan ini, kasus-kasus BUMN dengan nilai korupsi yang besar berhasil diungkap. Mulai dari Asabri, Jiwasraya, hingga Garuda.

“Kemarin saya warning lagi, ini setelah dana pensiun Jiwasraya dan Asabri, kita mendorong investigasi audit untuk dana-dana pensiun BUMN,” papar Erick.

Menurutnya, saat ia melihat datanya, ada 35 persen sehat dan 65 persen sakit. Hal ini, kata Erick, yang akan diantisipasi. “Ini bisa angkanya cukup besar,” ujarnya.

Erick juga menyampaikan terkait dengan kasus-kasus seperti Garuda yang dia dorong pengungkapannya. Selain itu ada juga kasus-kasus yang ia tidak tahu terjadi, seperti kasus Waskita Beton. “Kita berterima kasih kepada teman-teman penegak hukum yang bisa menginformasikan,” kata Erick.

Dijelaskannya, sepertinya ada dugaan penipuan, dengan mengeluarkan surat utang, yang penggunaannya tidak benar. “Kita dorong hari ini,” tegas Erick.

Dari upaya bersih-bersih BUMN, menurut Erick, sudah mulai terlihat hasilnya. Dari 108 BUMN yang didorong menjadi 41, jika dilihat data rugi laba BUMN, kata Erick, jika sebelumnya Rp.13 triliun sekarang menjadi Rp.125 triliun.  "InsyaAllah tahun ini angkanya bisa menjadi di atas Rp.200 triiun. Artinya hampir 860 persen lebih (kenaikannya),” ungkap Erick.

Erick menyampaikan terima kasih kepada Komisaris maupun direksi BUMN yang bisa menerapkan filosofi ‘Ahlak’. Dipaparkanya,  program bersih-bersih ini tidak akan pernah selesai, karena yang namanya korupsi sudah ada sejak dulu. “Namun jika kita menegakkan perubahan berdasar leadership dan sistem yang dibangun maka akan bisa mengurangi korupsi,” paparnya.

Pemberantasan korupsi, menurut Erick, tidak hanya bisa mengandalkan kepemimpinan, tapi harus berdasarkan sistem yang dibangun. Begitu juga tidak mungkin hanya sistem saja, tapi juga perlu kepemimpinan yang bisa menjalankannya.

“Itu kenapa menerapkan pemilihan orang-orang yang baik di pos-pos BUMN itu menjadi penting, dan jangan sampai diintervensi politik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler