Penduduk Miskin Ekstrem di Indramayu Menurun

Pemkab Indramayu menggulirkan sejumlah program untuk meningkatkan ekonomi warga.

Ist
Bupati Indramayu Nina Agustina.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, berupaya agar penduduk miskin bisa terus berkurang. Terlebih penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Indramayu pada 2022 mencapai 53.050 jiwa. Angkanya disebut turun dibandingkan tahun sebelumnya, di mana jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 75.820 jiwa.

“Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem. Faktor ekonomi tentu saja menjadi penyebab utama. Karena itu, kami berupaya agar perekonomian masyarakat bangkit,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina, Ahad (22/1/2023).

Untuk mengentaskan kemiskinan, Nina mengatakan, upaya yang dilakukan Pemkab Indramayu, antara lain melakukan penguatan sektor ekonomi melalui kegiatan berbasis ketenagakerjaan, serta mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kita memiliki program Peri (Perempuan Berdikari) dan Kruwcil (Kredit Usaha Warung Kecil), yang kemudian menciptakan magnet ekonomi di tengah masyarakat secara langsung dengan kegiatan UMKM mandiri,” ujar Nina.

Menurut Nina, Pemkab Indramayu akan terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah penduduk miskin. Ia berharap pada 2023 ini Kabupaten Indramayu tidak lagi masuk dalam kelompok daerah di Provinsi Jawa Barat dengan penduduk miskin ekstrem.

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan sinergi. “Semua harus bekerja, bergerak bersama-sama. Program yang sudah berjalan dari hulu ke hilir harus lebih ditingkatkan agar pendapatan masyarakat kita terus meningkat,” kata Nina.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler