UAD Berhasil Abadikan Komet ZTF, Peneliti : Ini Komet Langka

Komet C/2022 E3 (ZTF) pernah mendekati Matahari pada 50 ribu tahun lalu.

Dokumen
Komet C/2022 E3 (ZTF) yang teramati para peneliti UAD.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peneliti Pusat Studi Astronomi (Pastron) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil mengabadikan momen munculnya komet langka yakni C/2022 E3 (ZTF). Komet tersebut diabadikan pada pukul 03.44 WIB, 12 Januari 2023.

Salah satu peneliti Pastron UAD, Cintha Ayu Wandira mengatakan, komet tersebut dipotret menggunakan teleskop William Optics yang berdiameter 71mm dan kamera DSLR Canon EOS 80D. Cintha menyebut, pihaknya sudah mengantisipasi penampakan komet langka ini mengingat posisinya yang dekat dengan matahari.

Ia menjelaskan, komet tersebut memiliki albedo yang kecil, sehingga membuatnya terlihat redup. "Namun pada saat mendekati Matahari, tubuh komet akan mulai memanas dan membuat penampakannya jadi lebih terang," kata Cintha, Senin (23/1/2022).

Lebih lanjut, Cintha menyebut komet C/2022 E3 (ZTF) itu berjarak sekitar 160 juta kilometer dari Bumi pada tanggal ia melakukan pengamatan. Hal ini bisa dibandingkan dengan jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari yang mencapai sekitar 150 juta kilometer.

"Komet tersebut akan terus bergerak dan akan mencapai jarak terdekat dengan Bumi pada 2 Februari 2023 yaitu sekitar 42 juta kilometer," ujar Cintha.

C/2022 E3 (ZTF) dikatakan termasuk komet istimewa karena periodenya yang panjang. Dilansir dari perhitungan NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), komet tersebut mempunyai periode 50 ribu tahun berdasarkan bentuk orbitnya.

Artinya, kata Cintha, C/2022 E3 (ZTF) pernah mendekati Matahari pada 50 ribu tahun lalu atau pada saat zaman es. Sampai saat ini, ilmuwan masih menghitung periode yang lebih akurat pada saat komet menjauhi Bumi.

Diketahui bahwa C/2022 E3 (ZTF) pertama kali telah teramati oleh Zwicky Transient Survey di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat, pada 2 Maret 2022 lalu.

Sementara itu, laboran di Observatorium UAD, Khairul Ardi, juga sempat menikmati momen penampakan komet tersebut. Ardi mengatakan, komet C/2022 E3 (ZTF) dapat diamati pada pagi hari sebelum Subuh di arah sekitar langit timur laut sampai sekitar 23 Januari 2023.

Lebih spesifik lagi, kata Ardi, yakni pada arah rasi bintang Draco untuk melihatnya dengan lebih jelas. Dikarenakan redupnya komet tersebut, ia menyarankan agar diamati pada fase bulan sabit atau bulan mati.

"Sebagai catatan bahwa Komet C/2022 E3 (ZTF) akan kembali menghiasi langit malam setelah terbenamnya Matahari pada tanggal 3 Februari 2023. Momen indah komet ini jangan sampai dilewatkan, terlebih karena kehadirannya kembali yang harus menunggu waktu lama," kata Ardi.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler