FDA Usul Vaksin Covid-19 Diberikan Setahun Sekali, Seperti Vaksin Flu

FDA mengusulkan vaksin Covid-19 tahunan diberikan tiap bulan September.

AP/Achmad Ibrahim
Botol vaksin Covid-19 Pfizer. Komite penasihat nasional Amerika Serikat akan melakukan pemungutan suara terkait usulan pemberian vaksin Covid-19 tahunan pada Kamis (26/1/2023).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar vaksin Covid-19 diberikan sebagai vaksin tahunan layaknya vaksin flu. Wacana vaksin tahunan ini rencananya akan berlaku untuk anak hingga lansia.

"Sebagian besar individu mungkin hanya membutuhkan satu dosis (vaksin) untuk mengembalikan imunitas pelindung selama beberapa waktu," kata FDA melalui proposal yang mereka rilis belum lama ini, seperti dilansir Washington Post, Selasa (24/1/2023).

Akan tetapi, sebagian kelompok masyarakat mungkin akan membutuhkan lebih dari satu dosis vaksin Covid-19 tahunan. Beberapa contohnya adalah kelompok lansia dan orang-orang dengan gangguan imun.

Komite penasihat nasional Amerika Serikat akan melakukan pemungutan suara terkait proposal tersebut pada Kamis (26/1/2023). Bila proposal dari FDA disetujui, formulasi vaksin Covid-19 akan diperbarui setiap Juni.

Baca Juga


Dalam membuat formulasi vaksin, peneliti nantinya akan memilih strain Covid-19 yang dinilai berpotensi mendominasi pada musim dingin. Setelah itu, vaksin Covid-19 akan diberikan kepada warga setiap September.

Seperti dilansir WebMD, September dinilai sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pengulangan vaksin Covid-19. Alasannya, orang-orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan pada musim gugur yang jatuh pada September.

Menjadikan vaksin Covid-19 sebagai vaksin tahunan dinilai dapat memperbaiki cakupan vaksinasi yang belum optimal. Sebagai perbandingan, sembilan dari 10 orang berusia 12 tahun ke atas telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis primer di Amerika Serikat. Namun, hanya 15 persen orang dari kelompok tersebut yang telah mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19 terbaru.

Di sisi lain, cakupan vaksin flu yang diberikan setiap tahun tampak lebih tinggi. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar setengah atau 50 persen dari anak-anak dan orang dewasa di Amerika Serikat mendapatkan vaksin flu setiap tahun.

Wacana menjadikan vaksin Covid-19 sebagai vaksin tahunan mendapatkan respons yang sangat beragam. Sebagian orang tampak mendukung wacana tersebut.

"(Pendekatan tersebut) tampak beralasan, sebuah langkah yang bisa menyelamatkan banyak jiwa," kata Kepala Departemen Ilmu Kedokteran di University of California, Robert M Wachter.

Namun , sebagian lain tampak menentang wacana tersebut. Menurut profesor di bidang Ilmu Kedokteran Molekuler di Scripps Research, Eric Topol, memberikan vaksin Covid-19 sebagai vaksin tahunan dapat membuat orang-orang yang belum pernah terkena Covid-19 menjadi lebih berisiko.

"Karena mereka tak akan memiliki reservoir antibodi penangkal penyakit yang dihasilkan secara alami," ujar Prof Topol.

Menurut profesor di bidang kesehatan masyarakat di Georgetown Law, Lawrence O Gostin, wacana yang diajukan dalam proposal FDA tampaknya hanya akan bekerja dengan baik pada kelompok masyarakat berusia muda dan sehat. Akan tetapi, gagasan tersebut mungkin kurang sesuai untuk kelompok lansia yang mungkin membutuhkan lebih banyak dosis vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler