ID FOOD Disarankan Bangun Industri Pangan untuk Pesantren

Pesantren bisa menjadi mitra strategis pengembangan industri strategis.

Istimewa
Pesantren harus dilibatkan dalam pengembangan pangan nasional.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Rapsel Ali menyarankan ID FOOD membangun industri pangan berbasis pesantren karena potensinya yang sangat besar.


Rapsel, usai Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, menjelaskan pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam tertua di Indonesia punya potensi luar biasa karena terdapat 26.975 pesantren di seluruh Indonesia yang menampung sekitar 2.584.749 santri.

"Potensi ini harus dimanfaatkan dan ID FOOD bisa menciptakan atau membangun industri pangan berbasis pesantren," katanya.

ID FOOD sebagai BUMN yang bergerak di bidang pangan, manufaktur, perdagangan, dan distribusi, dengan visi ingin menjadi perusahaan produsen pangan nasional yang berkualitas, harus memaksimalkan semua potensi untuk pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk ke depannya, mereka memiliki milestone atau tonggak pengembangan, termasuk pengembangan kemitraan lokal dan global serta perluasan pasar dan pengembangan model bisnis. Pesantren bisa menjadi salah satu sasaran.

BUMN Pangan bisa membina UMKM Pangan berbasis pesantren melalui peternakan ayam, bebek, telur maupun pangan lainnya seperti UMKM perikanan dan peternakan serta UMKM pertanian.

Menurutnya, jika ID FOOD dapat menyentuh pesantren, secara tidak langsung melakukan pemerataan industri pangan yang memang sangat diperlukan saat ini.

"Ini merupakan strategi pemerataan kemajuan industri pangan berbasis pesantren karena sudah jelas hasil dan produknya nantinya bisa diserap di wilayah pesantren atau lingkungan sekitarnya," tegasnya.

Dengan potensi yang ada, Rapsel pun berharap ID FOOD mampu menciptakan 5.000 UMKM pangan berbasis pesantren.

"Kita ingin RNI yang merupakan Holding BUMN Pangan punya warung-warung pangan yang juga bisa masuk ke pesantren-pesantren," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler