Miris, Setelah Pecat Seluruh Jajaran Pelatih, Kini Everton Dijual Murah

Jika anda memiliki Rp 9,2, triliun, maka anda sudah bisa memiliki Everton.

EPA/Peter Powell
Pemilik Everton, Farhad Moshiri. Everton resmi akan dijual dengan harga murah.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Farhad Moshiri dilaporkan tengah bersiap menjual Everton. Pengusaha asal Inggris keturunan Iran tersebut bersedia melepas saham mayoritas di The Toffees dengan nilai lebih dari 500 juta poundsterling (9,2 triliun rupiah).

Baca Juga


Kabar rencana Moshiri untuk melepas kepemilikan Everton ini hanya berselang tiga hari setelah memecat pelatih asal Inggris, Frank Lampard. Selain itu, rencana ini juga muncul seiring dengan keenganan pelatih asal Argentina, Marcelo Bielsa, untuk menjadi pengganti Lampard.

Tidak berhenti sampai disitu, upaya Everton untuk bisa mendatangkan Arnaut Danjuma berusaha digagalkan oleh Tottenham Hotspur, yang ikut berminat memboyong penyerang Villarreal tersebut. Tidak hanya di tim utama, perubahan ternyata juga terjadi di jajaran pemilik The Toffees.

''Farhad Moshiri akhirnya siap melepas Everton secara penuh. Moshiri menantikan tawaran dengan nilai lebih dari 500 juta poundsterling untuk salah satu klub kontestan Liga Primer Inggris tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, Moshiri disebut tengah mencari baru buat Everton, termasuk dengan melepas sebagian saham The Toffees,'' tulis laporan The Guardian, Rabu (25/1/2023).

Moshiri diketahui berusaha mendapatkan kembali nilai investasi, yang mencapai 550 juta poundsterlint, untuk untuk pembangunan stadion baru Everton. Rencananya, stadion baru Everton itu akan berdiri di Dermaga Bramley-Moore. Firma investasi dan penasihat keuangan, Deloitte, disebut-sebut dipercaya untuk menangani rencana penjualan Everton tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, desakan terhadap Moshiri dan jajaran direksi klub untuk melepas Everton datang dari kelompok suporter The Toffees. Desakan itu tidak terlepas dari kekecewaan para suporter terhadap performa The Toffees. 

Dominic Calvert-Lewin dan kawan-kawan idak pernah menang dalam delapan laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, termasuk kekalahan beruntun di tiga laga terakhir. Hanya mampu memetik 15 poin dari 20 partai, Everton pun terpuruk di peringkat ke-19 klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Moshiri pertama kali menjadi salah satu pemilik Everton pada 2016 silam dengan kepemilikan saham mencapai 49,9 persen. Kala itu, Moshiri rela melepas sebagian saham kepemilikan Arsenal untuk bisa mengakuisis Everton. Pada Januari 2022, Moshiri pun menjadi pemilik Everton dengan kepemilikan saham mencapai 94 persen.

Pada awalnya, kehadiran Moshiri sempat meniupkan optimisme terkait kemampuan Everton bersaing di pentas Liga Primer Inggris. Namun, dalam enam tahun terakhir, The Toffees justru seperti berjalan di tempat. Bahkan, selama era Moshiri, Everton mengalami enam pergantian pelatih. Pun dengan kegagalan Everton, yang tidak bisa finish di enam besar Liga Primer Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler